tirto.id - Kondisi lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta dinilai tidak rata oleh Takumi Minamino jelang laga Timnas Indonesia vs Jepang dalam lanjutan ronde 3 Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan yang dimainkan pada Jumat, 15 November 2024 pukul 19.00 WIB tersebut dapat ditonton melalui siaran langsung RCTI dan GTV, di samping live streaming Vision+.
Menurut Minamino, kondisi lapangan GBK tidak ideal karena kurang rata. Sang gelandang serang berusia 29 tahun yang kini bermain di AS Monaco menilai hal tersebut membuat bola tidak bisa menggelinding dengan lancar. Untuk tim-tim yang mengandalkan penguasaan bola dan umpan-umpan datar, lapangan yang tidak rata bisa mengganggu permainan.
Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Erick Thohir, dan sejumlah perwakilan PSSI menyebut kondisi rumput GBK saat ini adalah yang terbaik dibanding sebelumnya. Hal itu pula yang membuat Timnas Indonesia diharapkan bisa menampilkan performa terbaik saat menjalani 2 laga kandang pada November 2024 ini. Selain melawan Jepang pada Jumat (15/11), Skuad Garuda juga akan jumpa Arab Saudi pada Selasa (19/11) dalam lanjutan ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Kondisi Lapangan & Rumput GBK di Laga Timnas Indonesia vs Jepang
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyebut kondisi rumput Stadion GBK saat ini adalah yang terbaik. Terutama jika dibandingkan dengan laga melawan Australia pada September 2024. Ketika itu, banyak bagian lapangan yang gundul.
Saat meninjau kondisi rumput lapangan GBK pada 8 November 2024, Erick Thohir, pun memuji kualitas rumput lapangan yang sudah memenuhi standar. Bahkan, dia menyebut lapangan yang digunakan adalah yang terbaik sejak GBK dibangun.
"Kondisi rumput saat ini saya rasa terbaik yang pernah saya rasakan. Sekarang tinggal GBK, menjaga konsistensi dan menjaga kondisinya, itu tidak mudah," kata Erick Thohir, dikutip dari laman resmi PSSI.
Kendati kondisi rumput GBK diklaim PSSI sebagai yang terbaik, lapangan stadion tersebut dirasa kurang ideal oleh pemain Timnas Jepang, Takumi Minamino. Hal itu dapat mempengaruhi permainan Samurai Biru, yang mayoritas pemainnya bermain di Eropa, dan terbiasa dengan lapangan dengan kontur datar.
Kondisi lapangan itu merujuk pada beberapa bagian lapangan yang lunak, sementara di sisi lainnya lebih keras. Hal itu dapat mempengaruhi aliran bola, terutama untuk passing datar yang diperagakan, baik oleh Jepang maupun Timnas Indonesia.
"Kondisi lapangan tidak merata, tapi ada beberapa bagian yang agak lunak, ada yang memantul, dan ada yang terasa seperti sesuatu akan terjadi jika saya melakukan tembakan," kata Takumi Minamino, kepada media Jepang, Gekisaka.
Kendati begitu, Takumi Minamino tetap yakin bisa menampilkan performa terbaik dan berusaha beradaptasi dengan kondisi lapangan yang tidak ideal tersebut. Minamino diprediksi menjadi andalan Jepang dalam starting XI saat menghadapi Indonesia. Pemain 29 tahun tersebut sudah mencetak 2 gol sepanjang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Selain kondisi rumput lapangan yang kurang ideal, Takumi Minamino, juga mewaspadai tekanan yang diberikan penggemar tuan rumah. Pasalnya, akan ada sekitar 70.000 penonton yang bakal memadati GBK di laga Indonesia vs Jepang.
Dalam laga Timnas Indonesia vs Australia, banyak yang mengeluhkan kondisi lapangan dan rumput yang tidak ideal. Ini tampak mengganggu permainan kedua tim. Akurasi umpan Indonesia di laga tersebut hanya mencapai 62,8 persen. Akurasi itu adalah yang paling rendah dalam 4 laga Skuad Garuda di ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dalam laga away lawan Arab Saudi, akurasi umpan Indonesia mencapai 73,2 persen. Sementara itu, saat imbang secara kontroversial lawan Bahrain, Skuad Garuda punya akurasi hingga 71,7 persen.
Penurunan akurasi umpan juga dialami oleh Australia saat main di GBK yang cuma 79,9 persen. Ini jauh dibandingkan saat lawan China (86,8 persen) atau Bahrain (82,7 persen).
FIFA sudah menerapkan aturan soal lapangan permainan. Badan Sepak Bola Dunia tersebut menekankan, "lapangan bermain merupakan titik pusat aksi dalam setiap pertandingan sepak bola, dan karenanya harus dalam kondisi baik agar pemain aman dan mampu tampil sebaik mungkin."
Beberapa aspek yang dinilai untuk lapangan permainan, di antaranya rebound bola vertikal, konsistensi guliran bola, penyerapan guncangan, hingga konsistensi resistensi rotasi.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus