Menuju konten utama

Kondisi Ekonomi Indonesia Disebut Tak Sama Dengan Turki-Argentina

"Jangan gunakan apa yang terjadi terhadap rupiah untuk kontes politik," ujar Denni

Kondisi Ekonomi Indonesia Disebut Tak Sama Dengan Turki-Argentina
Ilustrasi Petugas teller menghitung pecahan uang dolar AS di Kantor Pusat Bank Mandiri. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Deputi III bidang kajian dan pengelolaan isu-isu ekonomi strategis Kantor Staf Presiden, Denni Puspa Purbasari mengatakan masalah perekonomian yang terjadi di Turki dan Argentina berbeda dengan yang dihadapi Indonesia.

"Indonesia tidak sama dengan kondisi [ekonomi] Turki atau Argentina. Jangan gunakan apa yang terjadi terhadap rupiah untuk kontes politik," ujar Denni, di Jakarta, Sabtu (8/9/2018).

"Yang penting juga adalah pemerintah bersama dengan Bank Indonesia dan OJK kita berkoordinasi dalam menangani krisis. Cadangan devisa Bank Indonesia besar sehingga BI tetap ada di pasar."

Hal ini tak lepas dari melemahnya rupiah terhadap dolar AS yang kerap dikaitkan dengan kondisi perekonomian di Turki dan Argentina.

Menurutnya, ada beberapa penyebab dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, diantaranya seperti ketimpangan ekspor - impor di Indonesia.

Denni menyarankan agar masyarakat tetap tenang karena menurutnya pemerintah terus memantau dan bekerja untuk tetap menstabilkan gejolak yang ada.

"Sebab pada kuartal II itu mencapai 3 persen tapi kalau satu semester masih 2,6 persen. Angka 3 persen tadi masih angka uang sugestif bukan angka yang kiamat" katanya menyebut istilah kiamat untuk menunjukkan keadaan terparah ekonomi.

"Ini berarti alarm, pemerintah mawas, tidak panik karena itu langkah yang dilakukan pemerintah bersama otoritas lain tepat. pemerintah meresponsnya dengan memperlambat pertumbuhan impor bukan di hentikan ataupun di turunkan. Tidak ada pertumbuhan tanpa stabilitas" tutup Denni.

Baca juga artikel terkait NILAI TUKAR RUPIAH atau tulisan lainnya dari Atik Soraya

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Atik Soraya
Penulis: Atik Soraya
Editor: Yantina Debora