tirto.id - Koalisi masyarakat sipil menolak kedatangan junta militer Myanmar dalam KTT ASEAN di Jakarta, Sabtu (24/4/2021) mendatang.
Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid mengatakan, pemimpin ASEAN sebaiknya memberikan kesempatan kepada National Unity Government sebagai pemerintahan Myanmar yang sah dan dipilih secara demokratis.
Kehadiran junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing hanya akan melukai rakyat Myanmar yang tengah berjuang menegakkan demokrasi.
“Keputusan tersebut akan menghalangi hubungan ASEAN dengan rakyat Myanmar dan juga gerakan demokrasi dan hak asasi manusia di Myanmar dan di negara-negara anggota ASEAN lainnya,” kata dia, Usman Hamid, Selasa (20/4).
Usman mewakili sejumlah organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam gerakan penolakan. Jumlah mereka mencapai 13 lembaga.
East Asia dan ASEAN Program Manajer di FORUM ASIA Rachel Arini mendesak pemerintah Indonesia bekerja sama dengan negara ASEAN untuk menginvestigasi anggota dan pimpinan junta militer yang terlibat kekerasan. Apa yang terjadi di Myanmar adalah pembunuhan terhadap warga sipil.
Koalisi sipil, lanjut Rachel, juga berharap ASEAN bisa desak aparat militer Myanmar untuk hentikan penggunaan kekerasan dan tidak lagi sewenang-wenang menangkap. Seluruh tahanan saat ini juga harus dibebaskan segera tanpa syarat
Setidaknya, sampai sekarang ada 3.070 orang ditangkap secara sewenang-wenang. Militer Myanmar juga membunuh 713 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.
“Kami mendorong ASEAN untuk mengambil langkah tegas dan efektif dalam menangani kudeta Myanmar melalui ASEAN Special Summit mendatang,” kata dia.
Tatmadaw, nama lain militer Myanmar, melancarkan kudeta terhadap hasil pemilu yang memenangkan partai Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021. Suu Kyi kini ditangkap dan diadili dengan tudingan aneh.
Sementara junta militer melancarkan kudeta, Menlu Retno Marsudi justru menemui menteri luar negeri Myanmar yang dipilih oleh junta militer di Thailand pada Rabu (24/2/2021). Dua bulan setelah pertemuan akan digelar KTT ASEAN pada Sabtu mendatang.
Editor: Zakki Amali