Menuju konten utama

Kronologi Serangan Udara Militer Myanmar Tewaskan 100 Warga

Berikut kronologi serangan udara militer Myanmar tewaskan 100 warga.

Kronologi Serangan Udara Militer Myanmar Tewaskan 100 Warga
Warga dari Myanmar timur terlihat setelah melarikan diri ke Provinsi Tak Thailand dari distrik Myawaddy Myanmar, Kamis, 6 April 2023. (AP Photo/Chiravuth Rungjamratratsami)

tirto.id - Junta militer Myanmar melakukan serangan udara dengan menggunakan jet tempur dan helikopter ke desa Pazigyi, kota Kanbalu, Sagaing, pada Selasa, 11 April 2023. Setidaknya, 100 warga sipil tewas dalam serangan yang sangat mematikan tersebut.

Seperti dilaporkan AP News, militer Myanmar melepaskan serangan udara ke sebuah desa kecil yang dipenuhi anggota kelompok anti-pemerintah.

Di tempat tersebut, mereka sedang menggelar acara atas pembukaan kantor lokal bagi gerakan oposisi di wilayah Sagaing. Kawasan ini berjarak sekitar 110 km dengan Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.

Akibat serangan udara tersebut, sejumlah laporan menyatakan 100 warga tewas, termasuk di antaranya puluhan anak-anak.

Kronologi Serangan Udara Militer Myanmar

Acara di desa Pazigyi, Kanbalu, Sagaing itu dimulai pada pukul 08.00 pagi hari waktu setempat, ketika sejumlah peserta mulai mendatangi tempat upacara pembukaan kantor baru gerakan oposisi Myanmar.

Sebuah jet tempur militer Vietnam lantas menuju sasaran dan langsung menjatuhkan sebuah bom di lokasi kerumunan massa.

"Saya sedang berdiri tidak jauh dari kerumunan orang ketika seorang teman saya menghubungi melalui telepon tentang kedatangan sebuah jet tempur," ujar salah satu saksi mata.

"Jet tempur itu menjatuhkan bom langsung ke arah kerumunan orang, dan saya melompat ke selokan terdekat dan bersembunyi," sambungnya.

Tidak lama berselang atau sekitar 30 menit, helikopter datang dan kembali menghujani tempat acara dengan sejumlah tembakan.

"Ketika saya berdiri dan melihat sekeliling, saya melihat banyak orang terpotong-potong dan mati dalam asap. Gedung hancur oleh api. Sekitar 30 orang terluka.

"Saat yang terluka akan dibawa, sebuah helikopter tiba dan menembaki lebih banyak orang. Kami sekarang mengkremasi mayat-mayat itu," sambung saksi mata yang tidak mau disebutkan identitasnya itu.

Diberitakan NPR, 20-30 anak-anak termasuk di antara korban yang tewas. Serangan udara ini juga turut memakan korban dari para pemimpin kelompok bersenjata anti pemerintah yang dibentuk secara lokal.

Adapun juru bicara militer Myanmar, Zaw Min Tun mengakui pihaknya yang melakukan serangan tersebut. Versi militer, mereka menuduh pasukan anti-pemerintah itu telah melakukan teror di kawasan tersebut.

Dalam siaran yang diberikan ke MRTV, Zaw Min Tun mengatakan Pasukan Pertahanan Rakyat, sayap bersenjata NUG (National Unity Government) telah meneror penduduk lokal agar mendukung mereka, termasuk dengan membunuh para biksu Budha, guru, dan lainya di tengah usaha militer Myanmar yang berupaya menciptakan perdamaian dan stabilitas keamanan.

Masih menurut sang juru bicara, serangan udara militer Myanmar itu juga turut memicu ledakan susulan berasal dari bahan peledak yang dibawa sendiri oleh Pasukan Pertahanan Rakyat.

Sejak 2021 atau pasca-penggulingan Aung San Suu Kyi, militer Myanmar kerap melakukan serangan udara untuk menghancurkan gerakan oposisi bersenjata. Lebih dari 3 ribu warga sipil selama ini menjadi korban tewas oleh pasukan Myanmar.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Politik
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto