Menuju konten utama

Kisah UMKM: Buntung Akibat COVID-19, Untung Lewat Live Streaming

Fenomena live streaming sale atau berdagang secara online, makin banyak digemari usai pandemi COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

Kisah UMKM: Buntung Akibat COVID-19, Untung Lewat Live Streaming
Feature tentang kisah sukses UMKM memanfaatkan penjualan lewat Live Streaming. tirto.id/Hanif Reyhan Alghifary

tirto.id - Mila (34) sibuk mempersiapkan sebuah handphone dan tripod saat Tirto berkunjung ke toko sepatu tempatnya bekerja di Blok A lantai 7 di Pasar Tanah Abang, Jakarta. Kedua bekal itu jadi senjata bagi Mila menjajakan dagangannya lewat live streaming.

Fenomena live streaming sales atau berdagang secara daring, makin banyak digemari usai pandemi COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Bila diingat kembali, pandemi memaksa seluruh aktivitas di luar ruangan berhenti. UMKM pun memutar otak, mencari cara agar tetap bertahan.

Pelan-pelan media sosial beralih jadi tempat mencari cuan. Rupanya, sistem pemasaran baru ini diterima baik oleh masyarakat. UMKM cukup menyediakan handphone dan tripod untuk karyawannya.

"Dari pas COVID-19 kemarin itu di tahun 2020. Dulu kan pas COVID-19 gedung ini kan ditutup. Pas gedung ini dibuka kembali kita langsung juga melakukan live. Kita live-nya ada 3 akun yaitu, Shopee, Instagram, sama di Tiktok," ucap Mila pedagang Sepatu Ivory di lokasi, Jakarta, ditulis Jumat (11/8/2023).

Dalam sehari, Mila mengaku live streaming sales ini bisa dilakukan hingga 2 kali, yakni mulai dari pukul 10.00 sampai 12.00 WIB, lalu dilanjut pada jam 12.00 hingga 15.00 WIB. Live streaming sales dilakukan bergantian dengan karyawan lainnya.

"Live harus gantian, karena kan perlu istirahat juga, karena berbicara terus di depan handphone," jelasnya.

Omzet dari live streaming sales ini mendapatkan kenaikan yang cukup besar jika dibandingkan dengan berdagang di toko (offline).

"Kalau keuntungan itu kita kurang paham ya, soalnya kan itu dari bos juga. Tapi keuntungan pasti ada lah, omzet yang naik melalui penjualan live shopping ini bisa naik sampai 50 persen," kata Mila.

"Banyak terjual itu biasanya dari online atau dari live shopping itu. Karena offline sendiri, boleh dilihat keadaannya seperti ini kan sepi, jadi kalau lebih banyak penjualannya itu dari online kita atau live shopping-nya kita," sambungnya.

Meski banyak membawa untung, Mila mengaku lebih menyukai penjualan secara offline. Lantaran, penjualan secara offline lebih memudahkan dirinya untuk berinteraksi dan menawarkan produk sepatu kepada pembeli.

"Offline store kita seharusnya lebih bisa ramai lagi, dan seperti dulu lah. Kalau boleh pilih sih kita mendingan offline, soalnya kalau offline kita lebih gampang buat nawarin langsung ke customer-nya. Jadi misal ada komplain, kita bisa langsung interaksi kan gitu," ucapnya.

Live streaming sales juga bergantung pada rating atau penilaian yang diberikan oleh pembeli. Mila bercerita, jika ada kecacatan sedikit pun pada produk sepatunya, maka pembeli akan komplain hingga mengajukan pengembalian uang.

Komplain sekecil apapun harus ditangani dengan baik demi keberlangsungan toko online. Karena, keluhan dari pelanggan dapat mempengaruhi rating toko. Ketika rating toko rendah, maka omzet penjualan akan terganggu.

"Kalau misalkan customer-nya memberi rating rendah, jadi penjualan kita agak sedikit terganggu. Jadi kita memang benar-benar mengutamakan rating. Sebab, kalau rating yang tinggi sudah aman untuk konsumen atau customer. Jadi, rating yang tinggi juga memberikan kepercayaan kepada pembeli," ungkapnya.

"Soalnya kalau ada sepatu yang dijual mengalami kecacatan sedikit aja, sudah langsung komplain. Kadang kalau ada customer yang baik, biasanya dia konfirmasi dulu melalui chat. Kalau customer yang jahat biasanya agak sedikit rese langsung kasih rating bintang seenaknya mereka atau biasanya langsung dikasih rating bintang satu, dan itu berpengaruh lho terhadap penjualan kita," lanjutnya.

Soal adanya tawaran jasa live streaming sale, Mila mengatakan, untuk sekarang lebih difokuskan dari karyawan sendiri. Tips untuk berjualan secara live streaming dengan lancar, yaitu adanya interaksi penjual dengan penonton atau pembeli agar mereka tidak bosan. Pemilik usaha juga membantu memberikan motivasi bagi karyawan agar penjualan secara online lebih laku.

"Selama ini live shopping memakai karyawan dari sini semua. Dan untuk berjualan online live shopping ini yang penting percaya diri saja. Dan biasanya juga suka dikasih motivasi sama bos, biasanya kan bakatnya belum kelihatan dan bos bilang ngomong saja, dan jadi diri sendiri saja," ungkapnya.

Terbuka untuk Pendatang Baru

Live streaming sales terbuka bagi siapa saja yang ingin mencoba peruntungan. Misalnya, toko Bellita Shoes. Toko sepatu ini baru fokus pada penjualan secara daring tahun ini.

Tak tanggung-tanggung, toko tersebut menyediakan sebuah ruangan khusus untuk melakukan penjualan live streaming. Ruangan tersebut, menurut salah satu karyawannya Salsabila (23), merupakan modal pemilik usaha untuk merintis toko online.

Salsabila mengaku, ruangan tersebut sudah di desain sedemikian rupa agar menarik banyak pembeli. Ruangan pun sudah dilengkapi dengan 3 tripod, 3 ring light, dan 4 buah ponsel.

"Apalagi handphone sekarang juga buat mengedit video untuk promosi sepatu dan lainnya. Peralatan juga seperti tripod, ring light, dan kalau ada live diluar kita juga butuh audio mic. Tapi audio mic biasanya cuma buat diluar aja kalau lagi ada acara-acara bazaar," ungkapnya.

"Kita justru baru sebulan membuat ruangan untuk melakukan live shopping. Kalau dulu masih kurang, dan sekarang karena sudah ada ruangan sendiri jadinya lebih bagus dan juga ingin mempercantik ruangan baru ini untuk digunakan live shopping," sambungnya.

Di saat baru merintis, Salsabila mengatakan, tokonya kesulitan untuk mencari audience atau pembeli yang tepat.

"Kalau TikTok itu saingannya biasanya lebih banyak dan harus barang murah. Karena, kita rata-rata menjual sepatunya di diatas harga Rp200 ribu, jadi kita harus nyari target, nyari audience yang dimana mereka belanja diatas Rp200 ribu ini," ungkapnya.

Dari segi keuntungan, Bellita Shoes mengalami kenaikan yang signifikan dari platform Shopee. Dan dari platform tersebut, tokonya sudah banyak dipercaya oleh para pembeli.

"Kita lihatnya untuk sekarang-sekarang ini lebih dominannya baru ke Shopee. Karena di Shopee lebih mudah aja gitu, Shopee kan kita sudah dari 3 tahun lalu kan, dan penjualannya bagus, komen-komen yang baik, positif banget jadi sudah banyak yang masuk dan laku," bebernya.

Salsabila ingin dua sisi penjualan baik online maupun offline mendatangkan keuntungan yang sama.

"Kalau offline-nya sudah bagus, kita ingin online-nya juga ikut bagus dan bertahap agar bagus penjualannya seperti offline. Makanya, kita saat ini sedang bertahap penjualannya secara online atau live shopping ini. Apalagi ini brand sendiri," imbuhnya.

Selain itu, Salsabila menuturkan untuk jadwal live streaming sendiri saat ini masih sering berubah-ubah atau menyesuaikan. Karena, penonton live streaming sales, menurut Salsabila mengalami fluktuasi.

"Untuk live kita biasanya suka ubah-ubah atau ganti. Soalnya kita lagi nyari-nyari penonton juga kan, karena kayak tiba-tiba lagi anjlok, tiba-tiba lagi ramai. Jadi kita suka ubah-ubah gitu aja atau menyesuaikan. Dan kadang bisa sehari tiga kali, sehari dua kali, dan bahkan sehari biasanya cuma satu kali," bebernya.

Di tokonya, Salsabila mengungkapkan, sepatu terlaris melalui penjualan secara live streaming yaitu sepatu berbahan rubber. Bahkan, sepatu tersebut selalu habis dan juga selalu ditunggu-tunggu oleh para pembeli.

"Model sepatu yang terjual laris di live shopping itu adalah model sepatu rubber bahan nami. Dan sepatu model rubber bahan nami saking lakunya itu sampai repeat order setiap tiga bulan. Untuk grosiran, kebanyakan mereka ambil sepatu yang rubber itu. Total ada 350 sampai 400 model sepatu yang dijual di Bellita Shoes," pungkasnya.

UMKM Iive Streaming

Feature tentang kisah sukses UMKM memanfaatkan penjualan lewat Live Streaming. tirto.id/Hanif Reyhan Alghifary

Tips Promosikan Produk Lewat Live Streaming

Live streaming sales diperkirakan masih akan terus diminati masyarakat. Lalu apa saja tips untuk pelaku UKM agar mendulang cuan saat melakukan live streaming di media sosial?

Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia, Wientor Rah Mada menuturkan, metode berjualan langsung di media sosial saat ini belum dilakukan maksimal oleh para UKM.

Sebab itu, Wientor pun memberikan tips untuk para pelaku usaha agar bisa untung saat melakukan live. Salah satunya, pedagang harus memiliki rasa percaya diri untuk mempromosikan barang yang dijual.

"Karena, memang diperlukan kemampuan khusus, kepercayaan diri bagi setiap UKM yang ingin melakukan live shopping," ucap Wientor kepada Tirto, Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Wientor menuturkan, hadirnya metode live dapat memberikan kesempatan baru bagi para UKM. Salah satunya mempunyai akses pasar yang lebih besar.

"Jadi mengenai live shopping biar bagaimanapun juga channel penjualan baru itu selalu memberikan kesempatan baru kepada UKM agar mempunyai akses pasar yang lebih luas lagi," bebernya.

Dia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) dengan agensi lainnya melayani live shopping untuk UKM. Diharapkan, langkah tersebut bisa memberikan bekal melakukan live di media sosial.

"Mengajari UKM tutorial bagaimana melakukan live shopping di salah satu platform social commerce," pungkasnya.

Tren Social Commerce Makin Digemari

Berjualan online secara live streaming saat ini mulai digemari masyarakat. Tidak jarang, para pedagang menjajakan dagangannya dengan promosi untuk menggaet pembeli di media sosial.

Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira memprediksi dalam satu tahun ke depan akan ada pergeseran penjualan barang dari e-commerce ke social commerce. Namun sayangnya, barang-barang yang dijajakan pada saat live masih sangat terbatas seperti makanan, aksesoris, hingga kosmetik.

"Ke depan bisa saja jualan mobil dan alat elektronik laris lewat live streaming. Apalagi brand-brand besar juga ikut menjajakan produk-nya via live streaming," katanya saat dihubungi Tirto, Rabu (9/8/2023).

Dia menilai Indonesia tertinggal jauh dengan Cina yang sudah lebih dulu menerapkan live streaming sales. Namun, dia optimistis para pedagang di tanah air bisa mengejar ketertinggalan.

Bhima juga menilai metode berjualan tersebut bisa mendulang cuan lebih banyak. Sebab, live streaming bisa menawarkan pembeli untuk berinteraksi langsung tanpa harus berkunjung ke toko.

"Semakin meningkat omzetnya, bisa menjangkau pelanggan lebih luas, model pemasaran menggunakan live streaming cukup diminati karena menawarkan interaksi langsung dengan calon pembeli, spesifikasi produk bisa tersampaikan secara detail, dan lebih menarik karena berbentuk video," bebernya.

Terlebih kata Bhima, berjualan online bisa memamerkan keunikan jenis barang yang dijual. Berpotensi menarik banyak minat dari masyarakat untuk berbelanja secara online.

"Target pasarnya sebagian besar adalah gen Z dan milenial yang sebelumnya menjadi pengguna terbesar media sosial. Ini berbeda dari platform e-commerce yang tersebar hampir seluruh generasi," jelas Bhima.

Baca juga artikel terkait JUALAN LIVE STREAMING atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang