Menuju konten utama

Kim Jong-un Sepakat Bertemu Donald Trump Bahas Program Nuklir

Dijadwalkan, pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un untuk membahas denuklirisasi itu akan terjadi pada Mei mendatang.

Kim Jong-un Sepakat Bertemu Donald Trump Bahas Program Nuklir
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS

tirto.id - Korea Utara berjanji pada AS pertama kalinya dengan menyatakan bahwa pihaknya siap membicarakan denuklirisasi semenanjung Korea. Pembicaraan itu rencananya dilakukan dalam pertemuan Kim Jong-un dengan Donald Trump, demikian yang diungkap pejabat AS.

Persiapan pertemuan antara kedua pemimpin negara itu, menurut pejabat administrasi Trump, termasuk pembicaraan rahasia. Dijadwalkan, pertemuan yang belum pernah dilakukan sebelumnya itu akan terjadi pada Mei mendatang. Namun, rincian waktu dan lokasinya masih belum jelas.

Para pejabat intelijen AS dan Korea Utara dikatakan telah berbicara berkali-kali, dan bertemu di negara ketiga. Dalam kontak rahasia baru-baru ini, Pyongyang secara langsung menyampaikan pesan tentang kesediaannya untuk mengadakan pertemuan, ungkap seorang pejabat kepada Reuters yang berbicara tanpa menyebut nama.

Pejabat AS menolak untuk mengatakan kapan tepatnya dan bagaimana komunikasi AS-Korea Utara telah terjadi. Namun, disebutkan bahwa kedua pihak telah mengadakan beberapa kontak langsung.

"AS telah mengkonfirmasi bahwa Kim Jong-un bersedia untuk membahas denuklirisasi semenanjung Korea," kata seorang pejabat AS, seperti dilansir The Guardian.

Berita tentang rencana pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong-un telah mengejutkan banyak orang sejak tersiar pada Maret lalu. Agenda ini muncul usai saling mengancam selama setahun, penghinaan personal, hingga perdebatan soal nuklir antarkedua negara.

Korea Utara telah menghentikan uji coba rudal dan nuklir selama pembicaraan sebelumnya. Namun, akan dilanjutkan ketika mereka kehilangan kesabaran atau merasa tuntutannya tidak dipenuhi.

Sampai saat ini, mengutip BBC, Korea Utara belum mau buka suara ke publik untuk mengkonfirmasi bahwa pertemuan dengan AS akan terjadi. Namun, serangkaian pertemuan dengan para pemimpin luar negeri menunjukkan bahwa persiapan memang sedang berlangsung.

Misalnya, pada akhir Maret lalu, Kim Jong-un melakukan perjalanan luar negeri pertamanya sejak menjabat pada tahun 2011 ke Beijing.

Kunjungan itu, yang dikonfirmasi oleh Cina dan Korea Utara, melibatkan "pembicaraan yang sukses" dengan Presiden Xi Jinping. Sebagai sekutu, Beijing menjadi tempat konsultasi Pyongyang sebelum mengadakan pertemuan puncak baik dengan Korea Selatan maupun AS.

Korea Selatan telah memainkan peran kunci dalam menengahi pembicaraan yang diusulkan antara AS dan tetangganya, Korea Utara.

Korea Utara telah mengatakan selama bertahun-tahun bahwa mereka bisa saja mempertimbangkan menghentikan persenjataan nuklirnya. Namun, itu akan terjadi jika AS menarik pasukannya dari Korea Selatan.

Beberapa analis, seperti diwartakan Guardian, mengatakan bahwa keinginan Trump untuk bertemu Kim Jong-un memberi Korea Utara kemenangan diplomatik. Sebab, AS telah bersikeras selama bertahun-tahun bahwa upaya dialog dalam pertemuan harus didahului oleh langkah Korea Utara untuk denuklirisasi.

Baca juga artikel terkait KONFLIK KOREA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari