Menuju konten utama

Khutbah Jumat Menyambut Maulid Nabi 12 Rabiul Awal dengan Syukur

Contoh teks khutbah Jumat menyambut Maulid Nabi yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal. Berikut selengkapnya.

Khutbah Jumat Menyambut Maulid Nabi 12 Rabiul Awal dengan Syukur
Ilustrasi Khutbah Jumat. foto/istockphoto

tirto.id - Contoh teks khutbah Jumat menyambut Maulid Nabi yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal berisi tentang kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW dan hal-hal positif yang bisa kita ambil dalam memaknai perayaan hari besar ini.

Bulan Rabiul Awal 1445 H segera tiba. Sebagian umat Islam akan menyambut salah satu hari dengan peringatan Maulid Nabi.

Momen tersebut diisi dengan berbagai kegiatan untuk mengingat lahirnya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sekaligus bentuk syukur atas kehadirannya di dunia.

Jelang datangnya Maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal, umat Islam dapat kembali menyelami sirah atau sejarah Nabi Muhammad lalu mengambil hikmah atas ditetapkannya beliau sebagai utusan Allah yang terakhir.

Dengan demikian, kecintaan kepada beliau akan menguat dan tekad untuk selalu senantiasa hidup di jalan Islam tidak pernah padam.

Pada contoh teks khutbah Jumat ini memiliki muatan materi mengajak segenap umat Islam untuk mensyukuri kelahiran Nabi Muhammad. Jamaah juga diajak untuk memahami keutamaan yang diberikan Allah bagi beliau.

Contoh Teks Khutbah Jumat Menyambut Maulid Nabi

Khutbah Pertama

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

اللّهُمَّ عَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا، وَانْفَعَنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا، وَزِدْنَا عِلْماً، وَأَرَنَا الحَقَّ حَقّاً وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرَنَا البَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

Amma ba’du.

Jamaah Jumat, ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …

Marilah kita panjatkan segala puji bagi Allah yang telah memerintahkan untuk senantiasa bertakwa kepada-Nya kapan pun hingga akhir hayat. Tidak lupa pada Jumat penuh berkah ini kita sampaikan salawat untuk nabi kita, Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Ada keutamaan penting terkait shalat pada Nabi Muhammad. Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu menyampaikan, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

“Barangsiapa yang bersalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim, no. 408)

Jamaah yang dirahmati Allah.

Kita akan memasuki bulan Rabiul Awal 1445 hijriah. Artinya, kita akan memasuki masa yang merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad. Oleh sebab itu, mari kita sekilas memahami tentang kelahiran beliau di Jumat berkah ini.

Kehadiran beliau adalah kabar yang menggembirakan karena akan membawa umat terdahulu yang penuh kesesatan menjadi umat terbaik. Umat Muhammad inilah yang diberikan petunjuk hidayah dari Allah. Sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al Jumuah ayat 2:

هُوَ‭ ‬الَّذِي‭ ‬بَعَثَ‭ ‬فِي‭ ‬الْأُمِّيِّينَ‭ ‬رَسُولًا‭ ‬مِنْهُمْ‭ ‬يَتْلُو‭ ‬عَلَيْهِمْ‭ ‬آيَاتِهِ‭ ‬وَيُزَكِّيهِمْ‭ ‬وَيُعَلِّمُهُمُ‭ ‬الْكِتَابَ‭ ‬وَالْحِكْمَةَ‭ ‬وَإِنْ‭ ‬كَانُوا‭ ‬مِنْ‭ ‬قَبْلُ‭ ‬لَفِي‭ ‬ضَلَالٍ‭ ‬مُبِينٍ

“Dialah yang mengutus kepada kaum yang ummi seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”

Jamaah yang dirahmati Allah.

Nabi Muhammad juga lahir dengan silsilah keluarga terhormat. Hal inilah yang membuat dakwahnya dapat berpengaruh pada masyarakat setempat yang masih jahiliyah saat itu.

Nasab beliau yaitu Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul MuthTHalib bin Hasyim bin ‘Abdul Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.

Dilihat dari kakek hingga kakek buyut beliau, maka silsilah keturunan Nabi Muhammad dilingkupi oleh tokoh-tokoh penting. Misalnya, Qushai adalah tokoh yang jujur di kalangan kaum Quraisy. Abdul Manaf adalah sosok yang terkenal sebagai pengatur pembagian air minum dari sumur Zam-Zam dan merupakan putera Qushai.

Selanjutnya, ada Hasyim yang dikenal dermawan dan gemar menyiapkan roti bagi jamaah haji. Kakeknya langsung, Abdul Muthalib, merupakan penggali sumur Zam-Zam dan pernah bernazar jika dikaruniai 10 anak laki-laki akan disembelih salah satunya.

Itulah keutamaan Nabi Muhammad dari sudut pandang silsilah keturunan. Beliau juga merupakan keturunan Nabi Ibrahim dari jalur Nabi Ismail.

Jamaah yang dimuliakan Allah.

Nabi Muhammad dilahirkan pada hari Senin di kota Mekkah. Ada yang mengatakan beliau lahir di sebuah rumah yang berada di Syi'ib Bani Hasyim, dan ada pendapat lain menyebut pada sebuah rumah di dekat Shafa. Bidan yang membantu ibunda Siti Aminah, ibu beliau, adalah ibunda dari Abdurrahman bin Auf radhiyallahu anha.

Nabi Muhammad dilahirkan pada bulan Rabiul Awal di Tahun Gajah atau tahun 571 Masehi. Selama ini kita mendapatkan informasi jika kelahiran beliau pada tanggal 12. Sebenarnya di kalangan ulama ada perbedaan pendapat mengenai tanggal tersebut antara 2, 8, 9, 10, 12, 17, atau 22 Rabiul Awal.

Terlepas dari perbedaan tanggal kelahiran nabi tersebut, ada dua faedah penting yang dapat kita ambil hikmahnya. Hikmah pertama, kelahiran Nabi Muhammad merupakan berita gembira bagi umat manusia karena petunjuk Allah menuju jalan Islam yang sempurna disampaikan melalui lisan serta perbuatan beliau. Hanya saja, tanggal kelahiran beliau tidak memiliki kaitan dengan pelaksanaan ibadah tertentu yang secara khusus disyariatkan.

Selanjutnya, kita bisa mengambil hikmah bahwa hari Senin merupakan hari istimewa dalam kehidupan Nabi Muhammad. Hari Senin adalah hari kelahiran, hari diangkat menjadi nabi, dan hari beliau meninggal. Hari Senin juga disunnahkan untuk berpuasa sunnah.

Abu Qatadah Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Nabi Muhammad pernah ditanya tentang puasa hari Senin. Beliau menjawab:

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

“Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.” (HR. Muslim, no. 1162)

Jamaah yang dirahmati Allah.

Sebagai umat Islam, kita harus mengimani Nabi Muhammad. Beliau adalah penyempurna agama samawi yang telah dibawa para nabi terdahulu. Ajaran yang dibawanya telah menyempurnakan syariat Allah bagi seluruh umat manusia dan menjadi penutup para nabi.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ‭ ‬مَثَلِى‭ ‬وَمَثَلَ‭ ‬الأَنْبِيَاءِ‭ ‬مِنْ‭ ‬قَبْلِى‭ ‬كَمَثَلِ‭ ‬رَجُلٍ‭ ‬بَنَى‭ ‬بَيْتًا‭ ‬فَأَحْسَنَهُ‭ ‬وَأَجْمَلَهُ‭ ‬،‭ ‬إِلاَّ‭ ‬مَوْضِعَ‭ ‬لَبِنَةٍ‭ ‬مِنْ‭ ‬زَاوِيَةٍ‭ ‬،‭ ‬فَجَعَلَ‭ ‬النَّاسُ‭ ‬يَطُوفُونَ‭ ‬بِهِ‭ ‬وَيَعْجَبُونَ‭ ‬لَهُ‭ ‬،‭ ‬وَيَقُولُونَ‭ ‬هَلاَّ‭ ‬وُضِعَتْ‭ ‬هَذِهِ‭ ‬اللَّبِنَةُ‭ ‬قَالَ‭ ‬فَأَنَا‭ ‬اللَّبِنَةُ‭ ‬،‭ ‬وَأَنَا‭ ‬خَاتِمُ‭ ‬النَّبِيِّينَ

“Perumpamaan aku dengan Nabi sebelumku adalah seperti seorang lelaki yang membangun sebuah bangunan kemudian ia memperindah dan mempercantik bangunan tersebut kecuali satu tempat batu bata di salah satu sudutnya. Orang-orang ketika itu mengitarinya, mereka kagum dan berkata, “Amboi, jika batu bata ini diletakkan, akulah batu bata itu dan aku adalah penutup para nabi.” (HR. Bukhari no. 3535 dan Muslim no. 2286)

Demikian khutbah pertama hari ini. Semoga dengan kita mengimani dan meneladani Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, akan membawa kita sebagai salah satu hamba yang memperoleh syafaatnya di Hari Akhir.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا َوَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ

Khutbah Kedua (doa)

أَحْمَدُ رَبِّي وَأَشْكُرُهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِينَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani