tirto.id - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Maruf Amin mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprihatinkan kesenjangan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Maruf juga mengatakan Jokowi tengah berupaya mencari solusi itu.
"Beliau sangat prihatin dan mencoba mencari solusi," kata Maruf Amin, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (30/3/2017).
Sebelumnya Maruf diundang dan telah bertemu dengan Presiden Jokowi guna membahas berbagai masalah kebangsaan dan kenegaraan.
Maruf mengatakan para ulama juga harus ikut andil dalam memajukan bangsa, terutama dalam menjaga keutuhan.
"Ini karena ulama juga harus mengambil bagian dalam rangka baik menjaga keutuhan bangsa maupun juga ikut berkontribusi dalam rangka memajukan bangsa," kata dia dikutip dari Antara.
Maruf menambahkan, salah satu jalan keluar yang disampaikan Jokowi adalah tentang redistribusi aset, supaya aset-aset terutama yang berupa tanah itu tidak hanya dikuasai para konglomerat.
"Tetapi juga diredistribusi terutama yang tidak terkelola secara baik, apakah melalui koperasi, pesantren, melalui berbagai kelembagaan," katanya.
Jokowi, kata dia, agak trauma dengan model penguasaan tanah secara perorangan karena dikhawatirkan nanti dijual lagi.
Solusi kedua dari Jokowi, menurut Maruf, adalah menerapkan pola kemitraan agar tidak terjadi benturan antara ekonomi kuat dengan yang lemah. "Kalau terjadi benturan pasti yang menang yang kuat, yang kalah yang lemah," kata dia.
Jokowi, kata dia, juga ingin ada kemitraan antara konglomerat dengan pelaku ekonomi lemah. "Sehingga terjadi saling membantu dan hubungan silaturahim, tidak terjadi semacam kemarahan di kalangan masyarakat ekonomi lemah, tidak terjadi kecemburuan sosial," kata Maruf.
Guna menghilangkan kesejangan ekonomi, menurut Maruf, harus ada kemitraan antara berbagai konglomerat dengan para pengusaha kecil.
"Menurut beliau [Jokowi], kesenjangan bukan beliau yang membuat. Beliau hanya menerima keadaan masa lalu yang terjadi sekarang ini. Karena itu beliau bertekad untuk mencoba menghilangkan kesenjangan karena kalau tidak diselesaikan sekarang, itu akan terus menjadi beban bangsa dan negara terus sampai ke depan," kata Amin.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto