tirto.id - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri melantik 1.271 pegawai menjadi aparatur sipil negara (ASN) di Aula Gedung Juang, Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan, Selasa (1/6/2021). Mereka adalah pegawai KPK yang dinyatakan lolos dan memenuhi syarat dalam asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK).
Pelantikan dimulai dengan pembacaan Keputusan Presiden tentang pengangkatan pegawai menjadi ASN yang diteken Presiden Joko Widodo pada 31 Mei 2021.
Ketua KPK Firli Bahuri memulai dengan melantik jajaran eselon I, di antaranya Sektretaris Jenderal KPK Cahya Hardianto Harefa dan Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan.
"Saya dengan ini resmi melantik Pahala Nainggolan selaku Deputi Pencegahan dan Monitoring dan Cahya Harefa, Sekretaris Jenderal KPK," ujar Firli dalam siaran daring di Youtube, Selasa (1/6/2021).
Selanjutnya Firli melantik Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto, Deputi Informasi dan Data KPK Mochamad Hadiyana, dan Plt Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana.
Setelah pembacaan sumpah dan saling menandatangani berita acara sumpah janji beserta pakta integritas. Firli mengalungkan tanda pengenal pegawai, menyematkan pin Kopri, dan memberikan seragam Kopri.
"Saya dengan ini resmi melantik Pahala Nainggolan selaku Deputi Pencegahan dan Monitoring dan Cahya Harefa, Sekretaris Jenderal KPK," ujar Firli.
KPK memastikan sebanyak 1.271 pegawai KPK lolos asesmen tes wawasan kebangsaan (TK) untuk menjadi ASN. Namun, 75 pegawai yang tidak memenuhi syarat; 24 orang diantaranya akan mengikuti tes kembali karena dinilai masih bisa dibina, sementara 51 orang lainnya dipecat.
Pimpinan KPK berkukuh melantik 1.271 pegawai menjadi ASN meski pelbagai pihak minta ditunda, termasuk sejumlah pegawai KPK yang lolos TWK. Mereka meminta pelantikan ditunda sampai polemik 75 pegawai yang tidak lolos TWK selesai.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Gilang Ramadhan