tirto.id - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mendesak Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia untuk segera mengatasi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang melampaui Rp14.300 dalam beberapa hari terakhir.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Bank Indonesia pada penutupan hari Jumat (29/6/2018) menyentuh angka Rp14.332 per dolar AS. Sementara di pasar spot, kata dia, mencapai angka Rp14.303 per dolar AS.
Politikus Golkar ini menyampaikan, melemahnya nilai tukar rupiah ini dipicu oleh beberapa hal seperti meningkatnya perang dagang antara dua negara besar Amerika dan Cina. Selain itu, terjadinya kenaikan harga minyak mentah dunia.
Sehingga, Bamsot mendesak Kemenkeu dan Bank Indonesia untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasi persoalan ini.
"Kemenkeu dan BI harus berkomitmen dalam menyiapkan solusi dan langkah-langkah mitigasi agar pergerakan kurs dapat kembali normal serta lebih cermat mengawasi berbagai aspek yang mempengaruhi," kata Bamsoet di Jakarta, Jumat (29/6).
Ia juga mengimbau Kemenkeu dan BI agar selalu menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. "Komisi XI DPR yang membidangi keuangan agar segera menghubungi mitra kerjanya itu untuk segera bergerak," kata dia.
Bank Indonesia pada Juni 2018 ini telah menaikkan suku bunga acuan hingga 50 basis poin menjadi 5,25 persen. Gubernur BI Perry Warjiyo yakin kenaikan tersebut akan menarik investor asing ke pasar keuangan sehingga bisa memulihkan nilai tukar Rupiah.
"Ini akan membawa imbal hasil pasar keuangan Indonesia khususnya fix income [instrumen pendapatan tetap] yang menarik, dengan mempertimbangkan risiko yang kompetitif dan menarik bagi investor, termasuk investor asing," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (29/6/2018).
Menurut Perry, apabila investasi asing semakin banyak, maka hal itu akan memperbaiki suplai valuta asing di pasar keuangan domestik. Dan hal itu, kata dia, akan membuat permintaan yang tinggi terhadap dolar AS tidak akan menekan nilai tukar Rupiah.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto