Menuju konten utama
Periksa Fakta

Salah: Nilai Tukar Dolar AS Ambles Akibat Trump Dihabisi Bankir

Perwakilan Google sudah mengakui adanya masalah informasi nilai tukar rupiah dan mengatakan bahwa data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga.

Salah: Nilai Tukar Dolar AS Ambles Akibat Trump Dihabisi Bankir
Header Periksa Fakta Dolar AS Anjlok. tirto.id/Fuad

tirto.id - Pada awal Februari lalu, masyarakat dihebohkan dengan tampilan Google soal nilai tukar dari rupiah ke dolar Amerika Serikat (AS) yang berada di level Rp8.170,65. Kabar itu menjadi ramai diperbincangkan di media sosial.

Di tengah kehebohan itu, muncul narasi bahwa dolar AS anjlok lantaran ulah bankir. Sebuah akun Instagram bernama “purefact” menyebarkan klaim ini disertai tangkapan layar sebuah berita berjudul “Rupiah Mendadak Rp8.170 per Dolar AS, Menguat atau Google Error?”.

Akun pengunggah juga turut menambahkan takarir yang berbunyi “Dolar Amerika anjlok? Trump dihabisi oleh bankir akibat kebijakannya yang tidak pro elit global”.

Foto Periksa Fakta Dolar AS Anjlok

Foto Periksa Fakta Dolar AS Anjlok. foto/hotline periksa fakta tirto

Unggahan bertanggal Sabtu (1/2/2025) ini sudah memperoleh 4.256 tanda suka per Selasa (11/2/2025). Kolom komentarnya pun riuh dan diwarnai pertanyaan warganet.

Ada warganet yang mempertanyakan kejadian yang sebenarnya, ada juga yang menyatakan kalau takarirnya terlalu berlebihan, padahal Google cuma sedang bermasalah.

Meski belum jelas kebenarannya, unggahan akun “purefact” ini dibagikan kembali oleh sebuah akun Threads, seperti bisa dilihat di sini (arsip).

Lantas, bagaimana faktanya?

Penelusuran Fakta

Hasil pencarian Google tak menemukan adanya pemberitaan kredibel yang mengonfirmasi klaim kalau anjloknya nilai tukar dolar AS terhadap mata uang rupiah disebabkan oleh ulah bankir terhadap Presiden AS, Donald Trump.

Tirto sebelumnya sudah pernah melaporkan bahwa hal ini merupakan kesalahan dari Google. Perwakilan Google telah mengakui adanya masalah perihal informasi nilai tukar rupiah dan mengatakan bahwa data konversi mata uang mereka berasal dari sumber pihak ketiga.

"Ketika kami mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin," kata perwakilan Google, dalam rilis tertulis yang terima, Sabtu (1/2/2025).

Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Denny Prakoso, mengatakan telah terjadi ketidaksesuaian nilai tukar mata uang rupiah yang ditampilkan di laman Google.

"Level nilai tukar USD/IDR Rp8.100-an, sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya," kata Denny, saat dihubungi Tirto, Sabtu (1/2/2025).

Denny menegaskan, data BI mencatat nilai tukar rupiah ke dolar AS saat itu yakni Rp16.312. Ia pun mengatakan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam sistem laman Google, sehingga angka yang muncul keliru.

Hingga Senin (10/2/2025), nilai tukar rupiah juga berada pada level Rp 16.406 per dolar AS. Data dari BI memperlihatkan, sepanjang Januari 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tetap berada pada level 16 ribu per satu dolar dan sama sekali tidak mengalami penurunan signifikan.

Kondisi itu juga konsisten, bahkan saat Trump dilantik menjadi Presiden AS pada 20 Januari 2025. Nilai tukar rupiah tetap berada pada angka 16 ribu per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menduga data nilai tukar rupiah sebesar Rp8.170,65 per dolar AS pada tampilan Google saat itu merupakan serangan peretas atau hacker.

Menukil Antara, Sabtu (1/2/2025), Ibrahim berpendapat para peretas mempermainkan nilai tukar rupiah sebagai ekspresi kekecewaan mereka. Asumsi itu mempertimbangkan target Presiden Prabowo Subianto yang ingin mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

Menurut Ibrahim, data kurs rupiah pada Google itu adalah cara peretas menunjukkan bahwa rupiah bisa bernilai Rp8 ribu jika pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 mencapai 8 persen.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, klaim soal anjloknya nilai tukar dolar AS terhadap mata uang rupiah pada awal Februari lalu disebabkan oleh ulah bankir terhadap Presiden AS, Donald Trump bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Hal ini merupakan kesalahan dari Google. Perwakilan Google telah mengakui adanya masalah perihal informasi nilai tukar rupiah dan mengatakan bahwa data konversi mata uang mereka berasal dari sumber pihak ketiga.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Denny Prakoso, juga mengatakan telah terjadi ketidaksesuaian nilai tukar mata uang rupiah yang ditampilkan di laman Google. Data BI mencatat nilai tukar rupiah ke dolar AS saat itu yakni Rp16.312.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Baca juga artikel terkait KURS RUPIAH atau tulisan lainnya dari Fina Nailur Rohmah

tirto.id - News
Penulis: Fina Nailur Rohmah
Editor: Farida Susanty