Menuju konten utama

Ketika Yahoo Dibobol

Edward Snowden memperingatkan dunia bahwa pemerintah Amerika Serikat melakukan peretasan dan pemantauan ilegal kepada masyarakatnya. Yahoo baru-baru ini juga mengatakan bahwa 500 juta data pelanggannya dibobol oleh peretas yang disponsori pemerintah.

Ketika Yahoo Dibobol
Ilustrasi Yahoo [Foto/Shutterstock]

tirto.id - 22 September lalu, Yahoo mengkonfirmasi setidaknya 500 juta akun dibobol. Ini merupakan pembobolan keamanan internet terbesar dalam sejarah. Yahoo meyakini pembobolan ini dilakukan oleh “aktor yang disponsori oleh negara” untuk meretas data pada akun-akun personal di Yahoo.

Pembobolan ini terjadi pada 2014. Data-data yang diambil terkait data pribadi pengguna, mulai dari alamat email, nama, nomor telepon, tanggal lahir, serta password. Untuk menjaga agar peretasan serupa tidak terjadi lagi dan melindungi pengguna lain, Yahoo menganjurkan para penggunanya mengganti password dan melakukan pengamatan apakah ada transaksi mencurigakan dari akun mereka.

Meski diretas dan dibobol, Yahoo menjamin data yang terkait finansial seperti rekening bank atau kartu kredit tidak dicuri. Seperti diberitakan CNN, Yahoo langsung menghubungi dan bekerja sama dengan pihak keamanan nasional federal Amerika. FBI dan Yahoo saat ini melakukan penyelidikan bersama untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas pembobolan ini. FBI menganggap pembobolan ini sebagai serangan terhadap sektor swasta bisnis Amerika yang berpotensi mengancam keamanan nasional.

Rumor pembobolan ini dimulai Agustus lalu, ketika seorang hacker yang bernama Peace mengklaim menjual data dari 200 juta pengguna Yahoo. Sebelumnya, Peace juga pernah mengklaim bahwa dirinya memegang data akun-akun LinkedIn dan MySpace. Klaim itu kemudian ditindaklanjuti oleh Yahoo yang kemudian menemukan fakta yang mengerikan bagi perusahaan ini, sebab akun yang dibobol lebih dari dua kali lipat angka yang disebut oleh Peace. Lebih jauh lagi, pembobolan data ini akan menurunkan kepercayaan pengguna terkait sistem keamanan Yahoo.

Pembobolan ini pun menarik perhatian publik. Setelah era teknologi informasi, keamanan internet adalah salah satu isu yang diperhatikan banyak orang di Amerika. Apalagi ada kasus diretasnya beberapa akun email beberapa pejabat negara seperti Hillary Clinton, juga bobolnya foto-foto pesohor yang disimpan pada server Apple. Tahun ini, Presiden Barack Obama mengajukan peningkatan dana keamanan untuk cyber security. Jika pada 2016 dana keamanan AS ada pada angka $14 miliar, pada 2017 akan meningkat menjadi $19 miliar.

Berdasarkan rilis resmi Gedung Putih, Obama menerapkan Cybersecurity National Action Plan. Pemerintah Amerika berencana meningkatkan perlindungan data digital masyarakatnya. Peningkatan ini menurut pemerintahan Obama merupakan bentuk kepedulian atas meningkatnya ancaman keamanan nasional di dunia digital. Sebagian dari $19 miliar itu akan digunakan untuk memodernisasi teknologi di berbagai agensi federal Amerika. Untuk pembaharuan ini, $3,1 miliar diperkirakan akan habis dibelanjakan untuk perangkat keras dan perangkat lunak.

Beberapa lembaga pengawas keamanan digital di Amerika menilai program cyber security yang ada saat ini belum efektif melawan para peretas. Untuk mengatasi kelemahan itu, pemerintah Amerika Serikat juga menyediakan dana sebesar $62 juta untuk mempekerjakan dan melatih pelaku jasa keamanan internet pada pemerintahan.

Bobolnya Yahoo membuat anggota senat di AS lebih peduli terhadap keamanan nasional. Richard Blumenthal, senator dari Connecticut, menyerukan suupaya ada peraturan lebih ketat agar peretasan serupa tak terulang. Menurutnya, perusahaan penyedia jasa internet seperti Yahoo mesti bekerja keras menjamin data konsumennya tidak diretas. Blumenthal menilai Yahoo lalai dalam menjaga keamanan data warganya.

Nilai Saham Tak Berubah

Meski terjadi peretasan, Fortune menyebut nilai saham Yahoo tidak mengalami perubahan. Sementara itu, Verizon Communications, perusahaan yang telah sepakat membeli Yahoo, nilai sahamnya naik sebesar 1 persen. Verizon sebelumnya setuju membeli Yahoo dengan nilai $4,83 miliar. Tidak ada kabar juga apakah peretasan tersebut akan merusak perjanjian pembelian Yahoo dan Verizon.

Lantas, bagaimana jika Anda di Indonesia dan memiliki akun Yahoo. Perlukah Anda khawatir?

Jika Anda menggunakan Yahoo hanya untuk kepentingan chatting via Yahoo Messenger, mungkin tidak perlu khawatir. Tetapi jika anda menggunakan email Yahoo sebagai alat utama komunikasi, terutama terkait bisnis, anda perlu khawatir. Hal yang perlu Anda lakukan adalah mengganti password email dan pertanyaan keamanan. Jika anda ingin terus menggunakan Yahoo, pastikan mengaktifkan otentifikasi ganda agar terhindar dari peretasan.

Yahoo sebenarnya memiliki sejarah panjang di internet. Dua mahasiswa teknik listrik, Jerry Yang dan David Bilo, membuat panduan terhadap internet pada 1994 di sebuah trailer di kampus mereka di Stanford University. Tahun berikutnya, Yahoo lahir. Pada April 1995, Yahoo berhasil mendapat dana sebesar $2 juta dolar. setahun kemudian, Yahoo menjadi perusahaan terbuka.

Dengan pembukaan saham senilai $33, perusahaan ini menutup nilai saham senilai $43 dolar. Yahoo pernah menjadi salah satu perusahaan web terkemuka dengan nilai puluhan miliar dolar, tapi kini mereka terpuruk dengan nilai jual yang rendah.

Baca juga artikel terkait YAHOO atau tulisan lainnya dari Arman Dhani

tirto.id - Bisnis
Reporter: Arman Dhani
Penulis: Arman Dhani
Editor: Maulida Sri Handayani