Menuju konten utama

Ketahui Dampak Sedot Lemak dan Apa Saja Risikonya?

Apa saja risiko sedot lemak yang perlu diwaspadai, benarkah bisa menyebabkan kematian seperti artis Nanie Darham?

Ketahui Dampak Sedot Lemak dan Apa Saja Risikonya?
Ilustrasi Sedot Lemak. foto/istockphoto

tirto.id - Dampak negatif sedot lemak perlu Anda ketahui, apalagi ada berita viral mengenai artis Nanie Darham yang diduga meninggal setelah menjalani prosedur sedot lemak atau liposuction.

Nanie Darham adalah artis yang dikenal lewat perannya sebagai Dynar dalam film Air Terjun Pengantin (2009). Pada 21 Oktober 2023 ia dikabarkan meninggal setelah kondisinya tidak stabil saat menjalani operasi sedot lemak, pada hari yang sama, di salah satu klinik kecantikan di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.

Sehari setelah kejadian itu, keluarga Nanie Darham membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Pihak keluarga mempolisikan pihak klinik atas dugaan malpraktik. Lalu, apakah sebenarnya operasi sedot lemak itu?

Apa Itu Operasi Sedot Lemak?

Melansir Kementerian Kesehatan, sedot lemak atau dikenal dengan sebutan liposuction adalah prosedur pembedahan yang menggunakan teknik penyedotan untuk menghilangkan lemak dari area tubuh tertentu, misalnya perut, pinggang, paha, bokong, lengan, atau leher.

Prosedur liposuction ini bertujuan untuk membentuk postur tubuh menjadi lebih ideal. Jadi, seperti disebutkan oleh Cleveland Clinic, jika Anda sudah mencoba berbagai teknik diet, namun lemak masih juga tidak mau pergi dari tubuh Anda, maka prosedur ini bisa menjadi alternatif yang membantu.

Bagian tubuh yang bisa dikenai prosedur sedot lemak, adalah bagian tubuh di mana saja yang memiliki timbunan lemak. Namun, yang paling umum adalah berikut ini:

  • Perut, perut atau pinggang
  • Pinggul atau panggul
  • Punggung atau dada
  • Wajah, pipi, dagu atau leher
  • Bokong
  • Lutut bagian dalam, betis atau pergelangan kaki
  • Paha
  • Lengan atas

Guna menjalani prosedur sedot lemak, ada berbagai syarat yang harus Anda penuhi. Berbagai persyaratan itu harus dipenuhi agar prosedur sedot lemak berjalan dengan baik, dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Berbagai persyaratan yang harus dipenuhi itu di antaranya adalah:

  • Orang dewasa dengan berat badan rata-rata atau sedikit di atas rata-rata.
  • Orang yang memiliki kulit yang kencang dengan elastisitas (tinggi protein elastin) dan tonus otot yang baik.
  • Orang dewasa yang memiliki kesehatan yang baik secara keseluruhan.
  • Orang yang memiliki kantong lemak yang tidak merespons dengan baik terhadap diet dan olahraga.
  • Bukan perokok.
  • Orang yang melakukan liposuction karena memiliki alasan yang masuk akal, dan mampu secara realistis menerima hasil prosedur liposuction.

Dampak Risiko Sedot Lemak yang Perlu Diwaspadai

Bila melihat kembali berita viral tentang meninggalnya artis Nanie Darham setelah melakukan liposuction, tentu Anda harus waspada terhadap berbagai risiko sedot lemak yang mungkin akan terjadi.

Menurut NHS, operasi sedot lemak memang memiliki sejumlah efek samping yang cukup berisiko, di antaranya adalah:

  • Memar dan bengkak, yang dapat bertahan hingga 6 bulan
  • Mati rasa, yang akan hilang dalam 6 hingga 8 minggu
  • Ada bekas luka
  • Peradangan pada area yang dirawat, atau pembuluh darah di bawahnya
  • Muncul cairan yang keluar dari luka
  • Pergelangan kaki bengkak (jika kaki atau pergelangan kaki dirawat)

Selain efek samping, ada beberapa hal yang bisa terjadi akibat sedot lemak, di antaranya adalah:

  • Hasil yang menggumpal dan tidak rata
  • Pendarahan di bawah kulit (hematoma)
  • Mati rasa yang terus-menerus dan dapat berlangsung selama berbulan-bulan
  • Perubahan warna kulit di area yang dirawat
  • Penumpukan cairan di paru-paru (edema paru) dari cairan yang disuntikkan ke dalam tubuh
  • Gumpalan darah di paru-paru (emboli paru)
  • Kerusakan pada organ dalam selama prosedur sedot lemak
  • Pendarahan yang berlebihan
  • Mengembangkan bekuan darah di pembuluh darah
  • Infeksi
  • Ada reaksi alergi terhadap obat bius

Baca juga artikel terkait SEDOT LEMAK atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari