tirto.id - Penyakit tidak menular adalah suatu kondisi kesehatan tidak menular yang biasanya berlangsung untuk jangka waktu lama , tetapi tidak dapat menyebar dari orang ke orang. Penyakit tidak menular dikenal juga sebagai penyakit kronis.
Kombinasi faktor genetik, fisiologis, gaya hidup, dan lingkungan dapat menyebabkan penyakit ini. Beberapa faktor risikonya meliputi:
- Diet yang tidak sehat
- Kurangnya aktivitas fisik
- Merokok dan asap rokok
- Penggunaan alkohol yang berlebihan
Menurut Healthline,penyakit tidak menular telah membunuh sekitar 40 juta orang setiap tahunnya. Jumlah ini adalah sekitar 70 persen dari semua kematian di seluruh dunia.
Penyakit tidak menular mempengaruhi orang-orang yang termasuk dalam semua kelompok umur, agama, dan negara. Penyakit tidak menular sering dikaitkan dengan orang tua.
Namun, 15 juta kematian tahunan karena penyakit tidak menular juga bisa terjadi di antara orang berusia 30 hingga 69 tahun.
Lebih dari 85 persen kematian ini terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah, menengah dan di komunitas rentan di mana akses ke layanan kesehatan masih kurang.
Jenis Penyakit Tidak Menular
Empat jenis utama penyakit tidak menular termasuk penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes.
1. Penyakit kardiovaskular
Pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan:
- Tekanan darah
- Gula darah
- Lipid darah
- Kegemukan
Kondisi ini meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular. Beberapa orang dilahirkan dengan (secara genetik cenderung memiliki) kondisi kardiovaskular tertentu.
Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian akibat penyakit yang tidak menular. Beberapa kondisi dan penyakit kardiovaskular yang tidak menular meliputi:
- Serangan jantung
- Stroke
- Penyakit arteri koroner
- Penyakit serebrovaskular
- Penyakit arteri perifer (PAD)
- Penyakit jantung bawaan
- Trombosis vena dalam dan emboli paru
2. Kanker
Kanker mempengaruhi orang-orang dari segala usia, status sosial ekonomi, jenis kelamin, dan etnis. Ini adalah penyebab tersering kedua dari sumber kematian akibat penyakit tidak menular secara global.
Beberapa kanker tidak dapat dihindari karena risiko genetik. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 30 hingga 50 persen Sumber kanker terpercaya dapat dicegah dengan mengadopsi pilihan gaya hidup sehat.
3. Penyakit pernapasan kronis
Penyakit pernapasan kronis adalah penyakit yang mempengaruhi saluran udara dan struktur paru-paru. Beberapa penyakit ini memiliki dasar genetik.
Namun, penyebab lain termasuk pilihan gaya hidup seperti merokok dan kondisi lingkungan seperti paparan polusi udara, kualitas udara yang buruk, dan ventilasi yang buruk.
4. Diabetes
Diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin, suatu hormon yang mengatur gula darah (glukosa). Ini juga dapat terjadi ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya.
Beberapa efek diabetes termasuk penyakit jantung, kehilangan penglihatan, dan cedera ginjal. Jika kadar gula darah tidak terkontrol, diabetes dapat secara serius merusak organ dan sistem lain dalam tubuh seiring waktu.
Ada dua jenis utama diabetes:
- Diabetes tipe 1 sering didiagnosis selama masa kanak-kanak atau dewasa muda. Ini adalah hasil dari disfungsi sistem kekebalan tubuh.
- Diabetes tipe 2 sering didapat pada masa dewasa nanti. Ini biasanya merupakan hasil dari pola makan yang buruk, ketidakaktifan, obesitas, dan faktor gaya hidup dan lingkungan lainnya.
Cara Periksa Penyakit Tidak Menular
Untuk mengetahui apakah seseorang terkena penyakit tidak menular atau sakit kronis, berikut tiga cara yang bisa dilakukan menurut Dokter spesialis gizi klinik di RS Pondok Indah, Puri Indah Raissa Edwina Djuand seperti dilansir dari Antara:
1. Mengukur indeks massa tubuh atau IMT.
Cara menghitung massa tubuh yakni: Berat Badan (kilogram)/Tinggi Badan (meter) dikuadratkan.
IMT ideal wanita yakni 18,5-22,9, sementara jika di atas angka itu berarti sudah masuk kategori overweight (23-26,9) dan obesitas (di atas 27), lalu kurus jika IMT di bawah angka 18,5. Pada laki-laki, IMT normal yakni 18-25.
2. Mengukur lingkar pinggang.
Pada perempuan, lingkar pinggang normal tak lebih dari 80 sentimeter, sementara laki-laki tidak melebihi 90 sentimeter.
"Lingkar pinggang, perempuan lebih dari 80 sentimeter, laki-laki-laki lebih dari 90 sentimeter sudah berisiko kena penyakit tidak menular," kata Raissa.
3. Berdasarkan parameter lain.
Parmeter lain di antaranya gejala klinis seperti mudah merasa lelah, pengukuran tekanan darah, profil lemak, kadar gula darah serta memeriksa fungsi hati dan ginjal.
Untuk mendapatkan berat badan ideal, Raissa menyarankan pola makan bergizi seimbang, rutin melakukan aktivitas fisik atau berolahraga dan menerapkan gaya hidup sehat.
"Tidak boleh hanya sesaat, harus diulang-ulang, pertahankan ketiganya," imbuh Raissa.
Lebih lanjut, pola makan sehat mencakup apa yang dimakan, di mana, bagaimana mengonsumsinya dan kapan mengonsumsinya.
Kemudian, pantau berat badan minimal seminggu sekali sehingga jika ada peningkatan atau penurunan, bisa mewaspadainya.
Olahraga secara teratur 150 menit per minggu atau lima kali dalam seminggu disertai latihan beban 2-3 hari per minggu demi menjaga kebugaran, mencegah kelemahan otot, menjaga imunitas dan mengurangi stres,
Terakhir, perhatikan durasi tidur setidaknya orang perlu tidur 6-8 jam per malam dan usahakan sudah tidur sebelum pukul 02.00.
Editor: Agung DH