tirto.id - Mengasuh dan mendidik anak merupakan perjuangan panjang setiap orang tua. Akan ada banyak tantangan yang juga harus dilalui, salah satunya adalah memperkuat bonding atau ikatan antara orang tua dan anak.
Setiap orang tua pasti menerapkan pola pengasuhan tertentu karena menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Keberhasilan pola asuh ini pun sangat dipengaruhi oleh hubungan antara orang tua dan buah hatinya.
Inilah alasan kenapa orang tua wajib membangun bonding yang kuat dengan anak-anaknya. Dikutip dari Parenting NI, memperkuat ikatan dengan anak-anak juga akan memberikan dampak positif sebagai berikut:
- Anak-anak yang dekat dan punya keterikatan dengan orang tuanya punya kesempatan lebih besar untuk hidup bahagia, termasuk memiliki hubungan baik dengan orang lain.
- Anak-anak yang memiliki hubungan yang sehat dengan orang tuanya lebih bisa mengendalikan emosi saat berada di bawah tekanan atau berhadapan dengan situasi yang sulit.
- Bonding yang kuat bisa mendukung perkembangan mental, bahasa, serta emosional dalam diri anak.
- Membentuk perilaku sosial yang optimis dan percaya diri pada anak.
- Intervensi atau keterlibatan orang tua dalam kehidupan anak sehari-hari bisa meningkatkan kemampuan sosial dan akademik.
- Bonding bisa mendukung perkembangan sosial, emosi, kognitif, dan motivasi yang baik.
- Anak yang memiliki ikatan kuat dengan orang tuanya cenderung lebih mampu menyelesaikan masalah.
Ketahui 7 tips membangun bonding antara orang tua dan anak
Perlu dipahami bahwa bonding yang kuat bukanlah sesuatu yang didapat secara instan. Ikatan yang kuat hanya bisa didapat melalui proses yang panjang, termasuk lewat aktivitas sehari-hari.
Menurut situs Very Well Family, berikut beberapa cara membangun bonding dengan sang buah hati:
1. Makan bersama
Aktivitas makan bersama tak hanya menciptakan kebiasaan makan yang baik dan teratur, tapi juga memberikan banyak dampak positif. Makan bersama bisa membangun mental yang kuat sekaligus keterampilan sosial dan emosional pada anak. Hal ini juga akan berpengaruh pada perilakunya sehari-hari dan kemampuannya di bidang akademik.
Makan bersama tidak harus selalu berupa sarapan atau makan malam, tapi juga bisa makan camilan bersama saat sore hari atau sambil menonton televisi. Di momen inilah Anda bisa membangun bonding dengan cara mengobrol atau bercanda dengan anak-anak.
2. Mengobrol menjelang tidur
Komunikasi adalah kunci dalam membangun ikatan dengan sang buah hati. Salah satu waktu yang tepat untuk mengobrol selain saat makan bersama adalah malam hari atau menjelang tidur.
Antar anak Anda ke tempat tidur dan mulailah obrolan dengan pertanyaan yang membuat mereka tertarik untuk menjawab. Tanyakan aktivitas favorit mereka di sekolah, siapa guru favoritnya, atau apakah ada kejadian lucu di kelas.
Agar obrolan lebih mengalir dan tidak terkesan seperti interogasi atau tanya jawab, Anda juga bisa berbagi cerita tentang keseharian Anda. Hal ini akan membuat anak menjadi merasa dihargai dan dianggap penting sehingga keterikatan antara orang tua dan anak akan semakin kuat.
3. Bermain bersama
Cara bonding paling ampuh adalah dengan bermain dan bersenang-senang bersama. Ajak anak bermain di luar rumah, bisa dengan bersepeda, main sepak bola, atau melakukan olahraga favoritnya.
Bisa juga melakukan permainan edukasi atau yang membutuhkan daya pikir, misalnya ular tangga, halma, atau semacamnya. Permainan seperti ini bisa mengasah keterampilan sosial sekaligus membuat anak belajar untuk menghargai kemenangan dan menghadapi kekalahan.
Bersenang-senang tak hanya sebatas permainan dan sebaiknya disesuaikan dengan minat anak. Misalnya memasak bersama, membuat kerajinan tangan atau menonton film dan berdiskusi soal jalan ceritanya.
4. Perlakukan anak dengan rasa hormat
Jika Anda ingin dihormati, maka perlakukan orang lain dengan rasa hormat pula, tak terkecuali dengan anak-anak. Contohnya dengan selalu berbicara dengan bahasa yang lembut, mengatakan 'tolong' saat minta bantuan dan 'terima kasih' bila sudah dibantu. Saat Anda menerapkan perilaku positif, anak-anak tentunya akan mengikutinya karena mereka adalah peniru yang baik.
Di sisi lain, ketika anak melakukan kesalahan atau hal-hal yang menjengkelkan, hindari membentak, berkata kasar, atau memberikan hukuman fisik. Mendisiplinkan anak dengan cara seperti ini tidaklah efektif dan hanya akan membuat anak-anak tidak respek lagi pada orang tuanya.
5. Biarkan anak membantu pekerjaan rumah
Anak-anak suka meniru aktivitas orang dewasa, bahkan ingin membantu pekerjaan sehari-hari di rumah. Saat anak ingin membantu mencuci piring, menyapu, atau merapikan barang, jangan dilarang dan biarkan mereka melakukannya walau mungkin hasilnya agak berantakan.
Anda sebagai orang tua juga bisa meminta bantuan kepada anak-anak untuk melakukan pekerjaan rumah yang mudah. Jika mereka sudah selesai mengerjakannya, ucapkan terima kasih dan berikan pujian. Hal ini tak hanya akan membuat mereka merasa dihargai, tapi juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan perasaan senang menolong orang lain.
6. Berpelukan dengan anak
Berpelukan merupakan kontak fisik yang bisa memperkuat hubungan antara orang tua dan anak. Tak hanya itu, penelitian bahkan menunjukkan kalau pelukan punya dampak positif bagi kesehatan. Jadi, jangan lewatkan memberi pelukan hangat pada anak-anak, baik saat bangun tidur, hendak berangkat sekolah, atau saat malam hari.
7. Tunjukkan rasa sayang Anda setiap hari
Sesibuk apapun Anda, pastikan untuk selalu menunjukkan rasa sayang Anda kepada anak-anak setiap hari. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, misalnya dengan menuliskan kata-kata semangat di kertas kecil lalu selipkan di bekal makan siang anak.
Di malam hari, Anda bisa membacakan dongeng favoritnya dan beri pelukan hangat sebelum anak tidur. Setiap hal kecil yang Anda lakukan pasti akan membekas dalam ingatan anak-anak sehingga mereka pun akan memberikan kasih sayang yang sama.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari