tirto.id - Pelaksana harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo mengatakan, jumlah korban gempa bumi Halmahera Selatan, Maluku Utara sebanyak 14 orang.
"Kemudian [akibat gempa ada] 129 luka-luka, mengungsi 41.000 dan rumah rusaknya 2.779 unit. Rumah rusak dan ada fasilitas 135 unit yang rusak," kata Agus di kantornya, Rabu (31/7/2019).
Berdasarkan pendataan, estimasi kerugian dan kerusakan di Halmahera Selatan mencapai Rp238,88 miliar.
"Kondisi terkini sekarang masih pendataan detail, kerugian masih dilakukan, pembagian beberapa alat penjernih air untuk pemenuhan kebutuhan air bersih," ucap dia.
Penanganan pasca bencana, kata dia, di antaranta dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) dengan memberikan fasilitas sanitasi untuk Mandi Cuci Kakus (MCK) portabel sebanyak 100 unit.
"Kemudian evakuasi beberapa korban luka berat ke Labua untuk mendapat tindakan medis dan masih pembagian logistik. Kami mengirimkan kapal, helikopter agar cepat mendistribusikan ke lokasi," ujar dia.
Gempa yang terjadi di Halmahera Selatan pada 15 Juli 2019 dengan kekuatan mencapai 7,2 magnitudo. Gempa ini tidak menimbulkan gelombang tsunami.
Intensitas gempa selama bulan Juli 2019 mencapai 841 kali di berbagai daerah di Indonesia, meningkat dari Juni 2019 sebanyak 735 kali gempa. Gempa Halmahera Selatan, salah satu bermagnitudo besar dengan daya rusak tinggi.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali