Menuju konten utama

Kepala BKPM Rosan Ragu Target Investasi 2025 Tercapai

Menurut Rosan, pagu anggaran 2025 untuk Kementerian Investasi hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan belanja pegawai dan operasional kantor.

Kepala BKPM Rosan Ragu Target Investasi 2025 Tercapai
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan sambutan usai serah terima jabatan (Sertijab) di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Senin (19/8/2024).ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.

tirto.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, ragu target investasi sebesar Rp1.905,6 triliun pada 2025 dapat tercapai. Apalagi, target ini lebih tinggi dari target yang dicanangkan sebelumnya, yakni Rp1.650 triliun.

Keraguan Rosan muncul karena kecilnya pagu anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk Kementerian Investasi/BKPM pada Tahun Anggaran 2025 yang hanya senilai Rp681,88 triliun. Dengan tidak tercapainya target realisasi investasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan pun terancam sesuai target yang diharapkan, yakni sebesar 5,6 persen.

“Tentunya ini juga akan mengakibatkan tidak tercapainya pertumbuhan perekonomian disebabkan oleh rendahnya realisasi investasi karena berdasarkan rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah 2025, target realisasi investasi dicanangkan sebesar Rp1,905 triliun menjadi akan sangat sulit dicapai,” kata Rosan, dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/9/2024).

Selain itu, dukungan anggaran yang minim juga akan membuat pembiayaan untuk konsolidasi perencanaan, hilirisasi dan promosi penanaman modal terbatas. Hal ini jelas akan berdampak pula pada keberadaan 9 atase perdagangan (Indonesia Trade Centre/ITC) yang ada di seluruh dunia.

“Karena ini akan menjadikan (ITC) tidak efektif dan tidak efisien, bahkan bisa terjadi untuk me-review ulang keberadaan dari ITC dari 9 negara ini,” jelas Rosan.

Menurut mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu, pagu anggaran tahun 2025 hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan kegiatan rutin, seperti belanja gaji pegawai dan operasional kantor.

Padahal, untuk mencapai target realisasi investasi, BKPM membutuhkan pembiayaan pada unit-unit eselon I.

“Yang terdiri dari kedeputian perencanaan, hilirisasi, pengembangan, promosi, kerjasama, pelayanan, pengadaan pelaksanaan, teknologi informasi yang dimana untuk penyempurnaan OSS dan kesekretariatan itu tidak akan berjalan efektif,” terang Rosan.

Padahal, untuk mencapai target investasi jumbo di tahun depan, pihaknya membutuhkan anggaran besar pula. Namun, Rosan memastikan akan tetap berusaha untuk mencapai target investasi yang ditetapkan pemerintah.

“Ya tentunya target ya target ya, kami harus capai. Tapi ini akan menjadi suatu tantangan tersendiri, karena targetnya meningkat, tapi anggaran kami dipotong dari yang kami minta itu hampir 55 persen lebih. Jadi di saat bersamaan kami harus proaktif, kami harus datangin (calon investor),” jelas Rosan.

Baca juga artikel terkait INVESTASI atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Bayu Septianto