tirto.id - Ibunda Denny Cagur meninggal dunia pada Senin (18/1/2021) malam, hal itu disampaikan rekan sesama komedian Wendi Cagur melalui laman instagramnya.
"Innalillahi wa’innaillaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah “MAMAH ENY” @mamah.eny, ibunda tercinta dari @dennycagur malam tadi. Semoga Allah swt menempatkan Mamah di sisi terindah yah mah. Diampuni segala khilaf mamah. Dan diterima segala amal ibadah mamah," tulis Wendi di akun instagramnya.
Dikutip Antara, meninggalnya ibu Denny Cagur akibat penyakit komplikasi yang sudah cukup lama dideritanya. Jenazah ibunda telah dimakamkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (19/1/2021) pagi.
"Mama meninggal dunia pukul 20.45 WIB di rumah sakit. Mama sakit komplikasi ginjal dan diabet," ujarnya dikutip dari kanal YouTube KH Infotainment.
Penyakit Gagal Ginjal
Laman American Kidney Fund mewartakan, gagal ginjal, juga disebut penyakit ginjal tahap akhir (ESRD), adalah tahap terakhir dari penyakit ginjal kronis.
Ketika ginjal gagal, itu berarti mereka telah berhenti bekerja dengan cukup baik sehingga Anda dapat bertahan hidup tanpa dialisis atau transplantasi ginjal.
Dalam kebanyakan kasus, gagal ginjal disebabkan oleh masalah kesehatan lain yang telah menyebabkan kerusakan permanen (kerusakan) pada ginjal sedikit demi sedikit, dari waktu ke waktu.
Gagal ginjal adalah tahap terakhir (paling parah) dari penyakit ginjal kronis. Inilah sebabnya mengapa gagal ginjal juga disebut penyakit ginjal stadium akhir, atau disingkat ESRD.
Dikutip Mayo Clinic, diabetes adalah penyebab ESRD yang paling umum. Tekanan darah tinggi adalah penyebab paling umum kedua dari ESRD.
Penyakit dan kondisi yang menyebabkan penyakit ginjal kronis meliputi:
- Diabetes tipe 1 atau tipe 2
- Tekanan darah tinggi
- Glomerulonefritis, peradangan unit penyaringan ginjal (glomeruli)
- Nefritis interstisial, radang tubulus ginjal dan struktur sekitarnya
- Penyakit ginjal polikistik
- Obstruksi saluran kemih yang berkepanjangan, dari kondisi seperti pembesaran prostat, batu ginjal dan beberapa jenis kanker
- Vesikoureteral refluks, suatu kondisi yang menyebabkan urin kembali ke ginjal Anda
- Infeksi ginjal berulang, juga disebut pielonefritis
Faktor risiko Gagal Ginjal
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis meliputi:
- Diabetes
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular)
- Merokok
- Kegemukan
- Menjadi Afrika-Amerika, Penduduk Asli Amerika atau Asia-Amerika
- Riwayat keluarga penyakit ginjal
- Struktur ginjal tidak normal
- Usia yang lebih tua
- Komplikasi
Penyakit ginjal kronis dapat menyerang hampir setiap bagian tubuh Anda.
Agar dapat melakukan pencegahan, perlu mengenali 10 gejala gagal ginjal:
1. Edema (bengkak) simetris pada kaki kiri dan kanan
Gejalanya sangat bervarias, yang telihat dan berhubungan langsung dengan saluran kemih adalah bengkak simetris di kedua kaki. Karena urine tidak dikeluarkan dengan baik artinya ada retensi cairan dalam kedua kaki sehingga mengalai pembengkakkan.
2. Hematuria (ada darah dalam pada urine)
Sering kali ini tidak bisa terlihat oleh mata kecuali memeriksakan urine maka terlihat ada banyak sel darah merah tapi tak kasat mata. Selain itu, ketika mengetahui ada perubahan warna urine segera lakukan pemeriksaan lab.
3. Leukosituria (sel darah putih pada urin)
Adanya sel darah putih pada urine ini menunjukkan infeksi.
4. Proteinuria (protein dalam urine)
Urine harus keluar pada komposisi yang sesuai, artinya urine harus dikeluarkan karena tidak dibutuhkan oleh tubuh. Namun jika urine itu keluar bersama protein, termasuk sel darah putih, itu adalah gejala gagal ginjal.
5. Oliguria (penurunan produksi urine)
Seringkali seseorang yang mengalami gangguan ginjal tidak menyadari produksi urinenya menurun sampai terjadi gejala berupa bengkak pada kedua kaki.
6. Hipertensi
Hipertensi sering diartikan sebagai penyakit orang dewasa, padahal anak-anak bisa mengalaminya. Banyak mitos yang menyebutkan bahwa bila terlalu banyak mengonsumsi obat hipertensi bisa merusak ginjal, padahal itu sama sekali salah, yang merusak ginjal justru hipertensinya.
7. Gangguan Pertumbuhan
Hal yang spesifik pada anak adalah adanya pertumbuhan sehingga ketika dia mengalami penyakit kronis seperti gagal ginjal, maka akan ada gangguan pertumbuhan.
8. Anemia
Salah satu tugas ginjal adalah membentuk sel darah merah, maka pada kelainan ginjal akan terjadi anemia.
9. Kelainan Tulang
Vitamin D dibentuk di ginjal, maka ketika vitamin D itu rendah karena ginjal bermasalah, bisa terjadi kelainan tulang, tulang itu mudah bengkok atau patah.
10.Sesak dan demam berulang
Gejala lainnya adalah terjadi sesak karena penumpukkan cairan yang kemudian menumpuk di paru-paru. Selain itu juga mengalami demam berulang umumnya terjadi karena infeksi pada saluran kemih.
Diabetes
Diabetes adalah sejumlah penyakit yang melibatkan masalah dengan hormon insulin. Biasanya, pankreas (organ di belakang perut) melepaskan insulin untuk membantu tubuh menyimpan dan menggunakan gula dan lemak dari makanan yang dimakan.
Diabetes dapat terjadi ketika pankreas menghasilkan sangat sedikit atau tidak ada insulin, atau ketika tubuh tidak merespons insulin dengan tepat. Sampai saat ini belum ada obatnya. Penderita diabetes perlu mengelola penyakitnya agar tetap sehat, demikian dikutip WebMD.
Gejala Diabetes
Berikut ini tanda dan gejala diabetes yang perlu diwaspadai dikutip laman Kementerian Kesehatan:
1. Meningkatnya frekuensi buang air kecil
Karena sel-sel di tubuh tidak dapat menyerap glukosa, ginjal mencoba mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin. Akibatnya, penderita jadi lebih sering kencing daripada orang normal dan mengeluarkan lebih dari 5 liter air kencing sehari.
Ini berlanjut bahkan di malam hari. Penderita terbangun beberapa kali untuk buang air kecil. Itu pertanda ginjal berusaha singkirkan semua glukosa ekstra dalam darah.
2. Rasa haus berlebihan
Dengan hilangnya air dari tubuh karena sering buang air kecil, penderita merasa haus dan butuhkan banyak air. Rasa haus yang berlebihan menandakan tubuh mencoba mengisi kembali cairan yang hilang itu.
3. Penurunan berat badan
Kadar gula darah terlalu tinggi juga bisa menyebabkan penurunan berat badan yang cepat. Karena hormon insulin tidak mendapatkan glukosa untuk sel, yang digunakan sebagai energi, tubuh memecah protein dari otot sebagai sumber alternatif bahan bakar.
4. Kelaparan
Rasa lapar yang berlebihan, merupakan tanda diabetes lainnya. Ketika kadar gula darah merosot, tubuh mengira belum diberi makan dan lebih menginginkan glukosa yang dibutuhkan sel.
5. Kulit jadi bermasalah
Kulit gatal, mungkin akibat kulit kering seringkali bisa menjadi tanda peringatan diabetes, seperti juga kondisi kulit lainnya, misalnya kulit jadi gelap di sekitar daerah leher atau ketiak.
6. Penyembuhan lambat
Infeksi, luka, dan memar yang tidak sembuh dengan cepat merupakan tanda diabetes lainnya. Hal ini biasanya terjadi karena pembuluh darah mengalami kerusakan akibat glukosa dalam jumlah berlebihan yang mengelilingi pembuluh darah dan arteri.
Diabetes mengurangi efisiensi sel progenitor endotel atau EPC, yang melakukan perjalanan ke lokasi cedera dan membantu pembuluh darah sembuhkan luka.
7. Infeksi jamur
Diabetes dianggap sebagai keadaan imunosupresi, hal itu berarti meningkatkan kerentanan terhadap berbagai infeksi. Jamur dan bakteri tumbuh subur di lingkungan yang kaya akan gula.
8. Iritasi genital
Kandungan glukosa yang tinggi dalam urine membuat daerah genital jadi seperti sariawan dan akibatnya menyebabkan pembengkakan dan gatal.
9. Keletihan dan mudah tersinggung
Ketika orang memiliki kadar gula darah tinggi, tergantung berapa lama sudah merasakannya, mereka kerap merasa tak enak badan. Bangun untuk pergi ke kamar mandi beberapa kali di malam hari membuat orang lelah. Akibatnya, bila lelah orang cenderung mudah tersinggung.
10. Pandangan yang kabur
Penglihatan kabur atau atau sesekali melihat kilatan cahaya merupakan akibat langsung kadar gula darah tinggi. Membiarkan gula darah tidak terkendali dalam waktu lama bisa menyebabkan kerusakan permanen, bahkan mungkin kebutaan.
Pembuluh darah di retina menjadi lemah setelah bertahun-tahun mengalami hiperglikemia dan mikro-aneurisma, yang melepaskan protein berlemak yang disebut eksudat.
11. Kesemutan atau mati rasa
Kesemutan dan mati rasa di tangan dan kaki, bersamaan dengan rasa sakit yang membakar atau bengkak, adalah tanda bahwa saraf sedang dirusak oleh diabetes.
Editor: Agung DH