Menuju konten utama

Kemlu Ungkap Masih Ada 116 WNI yang Tinggal di Lebanon

Kemlu mengakui adanya sejumlah kendala dalam mengevakuasi WNI di Lebanon, salah satunya mahasiswa yang khawatir meninggalkan kampusnya.

Kemlu Ungkap Masih Ada 116 WNI yang Tinggal di Lebanon
Menteri Kesehatan Lebanon Firas Al-Abiad pada Selasa (17/9/2024), menyatakan sembilan orang, termasuk seorang anak, tewas dalam ledakan massal perangkat komunikasi nirkabel yang dikenal sebagai penyeranta (pager) di sejumlah wilayah di Lebanon. / ANTARA/Anadolu/py

tirto.id - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia, Judha Nugraha mengungkapkan bahwa saat ini masih ada 116 WNI yang bermukim di Lebanon dan belum dievakuasi di tengah eskalasi konflik negara tersebut dengan Israel. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari sebelumnya yang tercatat ada 159 orang yang sudah berkenan untuk dievakuasi ke Amman, Yordania.

Judha menjelaskan bahwa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah melakukan evakuasi dalam lima gelombang. Gelombang pertama yang dilaksanakan pada 10 Agustus 2024, berhasil mengevakuasi 13 WNI.

Gelombang kedua pada 18 Agustus 2024, berhasil mengevakuasi 7 WNI. Gelombang ketiga pada 28 Agustus 2024, berhasil mengevakuasi 5 WNI.

Gelombang keempat, Kemlu berhasil mengevakuasi 20 WNI dengan rincian 14 laki-laki dan 6 perempuan.

Mereka berasal dari wilayah Jakarta, Riau, Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Yogyakarta dan Bali.

Gelombang kelima, Kemlu berhasil mengevakuasi 20 WNI dan warga negara Lebanon dengan rincian 10 laki-laki dan 11 perempuan. mereka berasal dari wilayah Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

"Kita sudah melakukan evakuasi melalui jalur darat dan salah seorang di antaranya adalah warga Lebanon yang merupakan spouse dari warga negara kita," kata Judha dalam press briefing di Kantor Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (4/10/2024).

Judha menjelaskan bahwa ada sejumlah kendala yang dihadapi Kemlu saat mengevakuasi WNI di Lebanon.

Di antaranya adalah mahasiswa yang enggan meninggalkan kampus karena takut dianggap putus kuliah, pekerja migran yang khawatir kehilangan pekerjaannya, hingga permasalahan imigrasi yang membuat kendala pada saat proses administrasi keluar dari Lebanon.

"Kami telah melakukan komunikasi dan evakuasi dengan pemerintah setempat dan sifatnya adalah force majeure, berkat koordinasi yang erat dengan otoritas setempat dan sudah tiba di Amman," kata dia.

Selain mengevakuasi WNI di Lebanon, Judha juga menyampaikan jika wilayah di Timur Tengah lainnya juga sudah dalam keadaan darurat akibat perang.

Seperti Palestina yang berada dalam status siaga I dengan 4 WNI di dalamnya, Israel siaga I dengan 231 WNI di dalamnya. Lebanon berstatus siaga I dengan jumlah WNI 116. Iran berstatus siaga II dengan jumlah WNI 391. Suriah berstatus siaga III dengan jumlah WNI 1.201.

Baca juga artikel terkait KONFLIK ISRAEL atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto