Menuju konten utama

Kementan Perpendek Rantai Pasok Pangan dengan TTI

Kementerian pertanian (Kementan) bermitra dengan gabungan kelompok tani (gapoktan) menggelar kegiatan Toko Tani Indonesia (TTI) di sejumlah lokasi di wilayah DKI Jakarta untuk memperpendek rantai pasok pangan.

Kementan Perpendek Rantai Pasok Pangan dengan TTI
Seorang pedagang mengisi bakul beras dagangannya di salah satu kios. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

tirto.id - Kementerian pertanian (Kementan) bermitra dengan gabungan kelompok tani (gapoktan) menggelar kegiatan Toko Tani Indonesia (TTI) di sejumlah lokasi di wilayah DKI Jakarta untuk memperpendek rantai pasok pangan.

"Kami bermitra dan membantu dengan gapoktan (gabungan kelompok tani) sehingga mereka bisa menjual produknya dengan harga murah tetapi mereka (petani) tidak dirugikan," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Gardjita Budi dalam acara gelaran Toko Tani Indonesia di Pasar Tradisional Cijantung, Jakarta, Kamis, (7/6/2016).

Melalui kegiatan TTI, Gardjita mengatakan konsumen dapat memperoleh bahan pangan dengan harga murah dan dapat terbentuk struktur pasar baru. Pasalnya, selama ini perbedaan yang cukup besar antara petani atau produsen dengan konsumen tidak hanya karena aspek produksi di tingkat petani, tapi juga disebabkan oleh kondisi tata niaga.

Dalam kegiatan TTI ini, pihaknya mendirikan tenda di sekitar pasar. Hari ini, Kamis (7/6/2016), kegiatan TTI digelar tidak hanya di Pasar Cijantung (Jakarta Timur), tetapi juga di Pasar Ciplak Kalimalang (Jaktim) dan Pasar Rawasari (Jakpus).

Beberapa komoditas pangan seperti beras, bawang merah, cabai rawit, dan cabai merah dijual dengan harga murah di toko tersebut. Beras misalnya, harga beras di Toko Tani Indonesia dipatok dengan harga Rp7.500, sedangkan di Pasar Induk Beras Cipinang dijual dengan harga termurah Rp8.100 per kilogram.

Perbedaan itu juga terjadi pada komoditas yang lain. Bawang merah dan cabai rawit merah dijual dengan harga Rp35.000 per kilogram, sementara harga di Pasar Induk Beras Cipinang bawang merah mencapari Rp40.000 per kilogram sampai Rp52.0000 per kilogram dan cabai rawit merah dijual dengan harga Rp40.000 per kilogram sampai dengan Rp48.0000 per kilogram.

Menurut Gardjita Budi, direncakanan tenda TTI tersebut akan diganti dengan bangunan permanan dan lokasi dekat dengan pemukiman.

"Komoditasnya apa? Tergantung apa yang dibutuhkan, tetapi yang penting adalah beras. Gapoktan memungkinkan membeli dengan harga murah, Insya Allah 2 sampai 3 minggu lagi sudah ada yang permanen, jadi masyarakat bisa langsung ke kios toko tani di sejumlah titik," kata Gardjita.

Gardjita menekankan program Toko Tani Indonesia sebagai upaya menunjukkan hasil jerih payah produksi petani sehingga tidak ada alasan kekurangan stok produksi pangan.

"Intinya petani mendapatkan harga penjualan yang menguntungkan sehingga nantinya masyarakat juga mendapatkan harga yang murah," ujara Gardjita. (ANT)

Baca juga artikel terkait GARDJITA BUDI atau tulisan lainnya

Reporter: Mutaya Saroh