tirto.id - Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi mengakui masalah ketahanan pangan di kawasan pesisir dan pedalaman masih sulit diatasi.
"Kami hanya dapat membantu menyediakan pangan. Bahan makanan dan pupuk juga kadang harus ditransfer dari luar,” kata Kepala BKP Agung Hendriadi, di Jakarta, pada Jumat (16/11/2018).
Agung mencontohkan wilayah Papua masih diberi warna merah dan merah jambu pada peta ketahanan pangan. Artinya, daerah tersebut masih memiliki masalah kekurangan pangan yang serius. Menurut dia, di daerah pedalaman, upaya penyediaan pangan masih terkendala minimnya akses jalan, air bersih, dan listrik.
Selain daerah pedalaman, sejumlah kawasan pesisir juga masih memiliki masalah ketahanan pangan. Ia mengatakan, selain akses infrastruktur yang minim, sebagian kawasan pesisir tidak subur karena lahan didominasi pasir. Sejumlah wilayah pesisir pun sulit dijangkau, terutama di wilayah kepulauan.
Agung menuturkan Kementan telah berkoordinasi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk perbaikan infrastruktur pendukung ketahanan pangan.
"Kalau kita ingin membangun [ketahanan pangan] suatu wilayah kan tidak bisa hanya (Kementerian) pertanian. Kami hanya gizi. Jadi perlu kementerian lain," kata Agung.
Selain itu, Agung mengklaim BKP sudah mengupayakan solusi agar masyarakat di kawasan pedalaman dan pesisir dapat memproduksi sendiri pangan yang mereka perlukan.
Di sebagian kawasan pesisir misalnya, kata Agung, BKP menggelar program penyediaan media tanah untuk kegiatan pertanian pangan. Langkah itu dilakukan dengan mendatangkan tanah dari luar wilayah pesisir.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom