tirto.id - Kementerian Sosial mencatat realisasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Kemensos selama 2021 mencapai 97,83 persen atau senilai Rp100,29 triliun dari pagu Rp101,4 triliun.
Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan kontribusi Kemensos dalam program PEN tahun 2021 direalisasikan dalam lima program yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako/BPNT Reguler, Kartu Sembako/BPNT PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) atau Bansos Usulan Daerah, Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Sembako Kemiskinan Ekstrem.
“Jadi secara keseluruhan, penyaluran bansos program PEN tahun 2021 telah mencapai Rp100.290.493.900.000 yaitu 97,83 persen. Selama tahun 2021, kami terus mengakselerasi penyaluran, berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan bank penyalur. Bansos dalam program PEN diharapkan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, kepada KPM kami minta menggunakan bantuan untuk kebutuhan yang bermanfaat,” kata Risma dalam keterangan pers dari Kemensos, Sabtu (1/1/2022).
Adapun ia merinci, PKH menjangkau 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan anggaran Rp28 triliun dam realisasinya mencapai Rp27,9 triliun atau sekitar 98,66 persen.
Kartu Sembako/BPNT Reguler menjangkau 18,8 juta KPM dengan anggaran Rp48,69 triliun telah mencapai realisasi Rp47,8 triliun atau 98,69 persen.
Untuk program Kartu Sembako/BPNT PPKM (Usulan Daerah) yang menjangkau 5,9 juta KPM dengan anggaran Rp7.080.000.000.000 telah direalisasikan Rp6.809.648.400.000 96,18 persen.
Program Bantuan Sosial Tunai (BST) menjangkau 10 juta KPM dengan anggaran Rp17.322.887.400.000 telah mencapai realisasi Rp16.631.319.300.000 yaitu 96,01 persen.
Selanjutnya, untuk Bantuan Sembako Kemiskinan Ekstrem yang menjangkau 1.236.895 KPM dengan pagu anggaran Rp1.113.025.500.000, telah salur sebesar Rp1.042.416.000.000 yaitu 93,66 persen.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Bayu Septianto