tirto.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan penggunaan teknologi tangkapan citra satelit dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) masih dilakukan untuk melacak 31.624 Aparatur Sipil Negara (ASN) penerima bantuan sosial (bansos).
Dengan teknologi tersebut, dapat difoto tampak depan dari rumah penerima bantuan dan kelayakan mendapatkan bansos.
“Penerapan teknologi geo-tagging ini untuk sementara masih berjalan di wilayah perkotaan,” kata Risma melalui keterangan tertulisnya, Rabu (24/11/2021).
Hasil dari pengecekan data tersebut, kata Risma, perlu ditindaklanjuti pemerintah untuk diverifikasi lebih lanjut sesuai dengan Undang-undang (UU) Nomor 13 tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin.
Dia menyatakan, data penerima bantuan terdapat dua jenis, yaitu primer dan sekunder, di mana data sekunder yang memiliki Kemensos.
“Data primer dimiliki oleh daerah. Ketika terdapat aparatur sipil negara yang mendapat bantuan, kami perlu mendapatkan masukan dari daerah,” ucapnya.
Kemensos juga melakukan berbagai kebijakan strategis dilakukan untuk memastikan bantuan disalurkan tepat sasaran, tepat nilai, dan tepat jumlah. Saat ini, Kemensos melakukan pembaruan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebulan sekali.
Kebijakan ini juga memberikan kesempatan kepada pemerintah daerah untuk berperan lebih aktif menyampaikan usulan baru penerima manfaat.
“Pemerintah daerah saya minta lebih aktif lagi memverifikasi data bansos. Karena data verifikasi data kemiskinan memang menjadi kewenangan daerah,” ucapnya.
Sebelumnya, sebanyak 28.965 PNS dalam data tersebut masih aktif menjabat, sisanya 2.659 merupakan pensiunan. Seluruh data tersebut akan diserahkan ke daerah untuk perbaikan.
Berdasarkan temuan Kemensos, angka tersebut tersebar di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia. PNS yang mendapat bansos diketahui berprofesi sebagai dosen, PNS, hingga tenaga medis. Program bansos yang didapat terdiri dari Bansos Tunai (BST), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Selain itu, Kemensos menemukan dugaan aparatur TNI/Polri menerima bansos Kemensos. Risma menyebut masih melakukan pendataan terkait dugaan ASN TNI/Polri yang mendapatkan bantuan sosial ini. Risma mengaku telah berkirim surat ke Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto