Menuju konten utama
Gangguan Ginjal Akut Misterius

Kemenperin Bentuk Tim Investigasi Industri Gunakan EG dan DEG

Kemenperin akan melakukan investigasi penggunaan etilen glikol (EG) atau Dietilen Glikol (DEG) pada produk obat sirop produksi farmasi dalam negeri.

Kemenperin Bentuk Tim Investigasi Industri Gunakan EG dan DEG
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita tiba untuk mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/6/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.

tirto.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan melakukan investigasi terhadap penggunaan etilen glikol (EG) atau Dietilen Glikol (DEG) pada produk obat sirop kepada pelaku industri farmasi dalam negeri. Ini dilakukan untuk mengetahui secara terang benderang soal obat sirop yang diduga mengandung cemaran EG/DEG di atas ambang batas.

"Kita sedang bikin investigasi karena kita ingin memastikan bahwa satu nyawa itu sangat penting, tidak boleh hilang tapi kan koordinasi dari berbagai pihak juga diperlukan," kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (31/10/2022).

Agus menekankan jika hasil investigasi dilakukan terbukti ada unsur kesengajaan atas penggunaan EG/DEG terhadap obat sirop, akan dijatuhkan sanksi. Namun Agus belum mau berbicara mengenai jauh pengenaan sanksi jika ada unsur kesengajaan oleh pelaku industri.

"(Sanksinya) kita lihat aja nanti seperti apa. Pokoknya yang bisa saya sampaikan satu nyawa itu sangat penting. Harus kita protect," tuturnya.

Sebelumnya, Agus juga mengimbau industri farmasi untuk menggunakan bahan baku yang sesuai dengan regulasi. Memonitor dan mengevaluasi secara berkala baik bersama-sama dengan BPOM maupun pengujian secara independen.

Untuk memastikan keamanan produk obat-obatan, Kemenperin meminta perusahaan untuk melakukan uji laboratorium terhadap parameter kritis seperti persyaratan cemaran pada bahan baku obat yang digunakan, sesuai dengan Farmakope Indonesia atau standar mutu lainnya yang berlaku.

“Kami juga memastikan perusahaan mengimplementasikan sistem manajemen kualitas di industri farmasi berjalan guna menjamin produk yang dihasilkan memenuhi syarat quality, safety, dan efficacy sesuai dengan regulasi yang berlaku,” bebernya.

Dia menjelaskan langkah tersebut dilakukan untuk mengeksplorasi seluruh faktor risiko penyebab gagal ginjal, baik dari sumber obat-obatan maupun potensi penyebab lainnya. Kemudian, hingga saat ini pihaknya telah melakukan koordinasi secara langsung dengan mengunjungi beberapa fasilitas produksi industri farmasi.

Baca juga artikel terkait GANGGUAN GINJAL AKUT MISTERIUS atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang