tirto.id - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan, bahwa Indonesia punya stok pupuk yang memadai. Namun saat ini, pupuk mengalami lonjakan mulai dari harga hingga kebutuhan.
"Tidak ada penurunan, pengurangan pupuk. Bahwa harga naik iya, yang harus dilakukan penajaman," kata pria yang karib disapa SYL usai bertemu Presiden Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/10/2022).
SYL menuturkan, penajaman antara lain dari 69 varietas menjadi 9 varietas yang dibutuhkan untuk kepentingan nasional. Sementara itu, jumlah pupuk naik dari 8,7 juta menjadi 9,2 juta.
Ia pun membantah bahwa tidak ada stok untuk pupuk. Pupuk tetap ada hingga awal 2023 mendatang dan stok aman walau harga memang mengalami kenaikan signifikan.
"setahu saya aman, memang harga di luar naik 3 kali lipat tapi kita stok ada, insyaAllah jadi pertanian kayaknya aman-aman. Cuma memang penajaman, lebih serius, tidak boleh PD," kata SYL.
"Saya lihat kalau sampai saat ini kondisinya mudah-mudahan seperti yang 3 tahun lalu kami lewati dengan sangat baik, ini juga harus lebih baik. Insya Allah," tambahnya.
Permasalahan pupuk kembali menjadi perbincangan. Hal itu terungkap saat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar melaporkan hasil audiensi PKB dengan para kader kepada Presiden Jokowi. Dalam salah satu perbincangan audiensi, Muhaimin mengaku kader PKB gelisah akibat ketiadaan pupuk.
"Pupuk ini menjadi kegelisahan PKB dan seluruh kader utama PKB di daerah karena sudah sampai pada level ketidakadaan pupuk di daerah. Tadi lagi dicari jalan keluar karena memang akibat perang itu produksi pupuk memang menurun di seluruh dunia. bukan hanya di Indonesia," kata Muhaimin.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Anggun P Situmorang
