Menuju konten utama

Kemenkes Skrining Pekerja di IKN untuk Cegah Malaria

Hal ini dilakukan sebagai antisipasi penyebaran penyakit malaria yang berpotensi meningkat seiring tingginya arus mobilitas di wilayah IKN.

Kemenkes Skrining Pekerja di IKN untuk Cegah Malaria
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (25/2/2023). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menggandeng pemerintah daerah dan otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk terus memperkuat upaya antisipatif penyebaran penyakit malaria yang berpotensi meningkat seiring tingginya arus mobilitas di wilayah IKN.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, salah satu upaya tersebut adalah dengan melakukan skrining kesehatan terhadap para pekerja yang masuk ke kawasan IKN.

“Sudah kami antisipasi, sebelumnya kita telah rutin bertemu dengan otorita IKN untuk antisipasi mereka harus dilakukan skrining,” kata Maxi dalam keterangan resmi, Jumat (16/6/2023).

Maxi menyampaikan, skrining malaria menggunakan rapid diagnostic test (RDT) malaria.

Alat tersebut, kata Maxi, mudah dibawa dan mudah digunakan. Adapun menghasilkan pemeriksaan yang lebih cepat daripada mikroskop.

“Dengan begitu, apabila ada pasien yang dicurigai menderita malaria bisa segera terdeteksi untuk selanjutnya dilakukan penanganan dengan cepat dan tepat,” terang Maxi.

Selain melakukan skrining, Kemenkes juga telah mengirimkan bantuan kesehatan untuk para pekerja di IKN.

Bantuan tersebut berupa klinik-klinik yang dapat dimanfaatkan pekerja di IKN untuk pemeriksaan kesehatan maupun pengobatan.

“Diharapkan para pekerja harus diskrining. Karena kasusnya impor artinya bukan dari sini, tapi orang yang bawa ke sini, makanya pekerja itu harus diskrining,” ujar Maxi.

Sementara itu, Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Alimudin menyatakan, saat ini wilayah inti IKN sendiri tidak ditemukan nyamuk pembawa malaria.

Kendati demikian, beberapa daerah penyangga IKN masih menjadi daerah endemis malaria.

Alimudin menambahkan, pada wilayah-wilayah penyangga yang masih terdapat nyamuk malaria, akan dilakukan upaya penanganan berkolaborasi dengan Kemenkes, Pemda Penajam Paser Utara, Pemda Kutai Kartanegara dan Pemda Balikpapan.

“Sehingga IKN akan bebas dari malaria yang diawali dari bebas nyamuk, jadi kalau nyamuknya aman di sebuah wilayah, maka kalau berkunjung ke IKN akan aman dari penularan malaria,” kata Alimudin.

Baca juga artikel terkait IKN atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri