tirto.id - Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Oscar Primadi memperkenalkan program imunisasi lanjutan yang diberi nama Imunisasi Rutin Lengkap (IRL). Sebelumnya di Indonesia hanya ada Imunisasi Dasar dan Lengkap (IDL), yang diperuntukan untuk bayi 0-11 bulan.
"Imunisasi Dasar dan Lengkap hingga 11 bulan tidak cukup untuk memberikan perlindungan yang optimal terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Polio dan Campak.," ujarnya di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).
Sementara dengan hadirnya IRL, maka pemberian imunisasi tidak akan berhenti ketika usia bayi mencapai 11 bulan saja, melainkan akan terus berlanjut 12 bulan bahkan memasuki usia anak Sekolah Dasar.
"Istilah ini dimaksudkan untuk menyempurnakan istilah yang selama ini kita kenal sebagai imunisasi dasar lengkap," ujarnya.
Program imunisasi menjadi penting, sebab menurutnya, untuk mendapatkan kekebalan imunitas dibutuhkan cakupan imunisasi paling sedikit 95 persen. Sayangnya, di Indonesia cakupan imunisasi masih belum merata.
Ia mencatat ada beberapa hambatan dalam pelaksanaan program imunisasi antara lain terkait pasokan vaksin, manajemen vaksin dan layanan vaksin yang belum memadai sehingga perlu ditingkatkan kualitasnya. Hal tersebut kian ditambah oleh isu negatif tentang vaksin dan daya pengetahuan masyarakat akan manfaat imunisasi yang juga masih terbatas.
Ke depannya, ia mengaku akan mengoptimalkan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) garis terdepan seperti puskesmas, bidan desa, dan posyandu untuk meningkatkan pemahaman imunisasi pada masyarakat serta menyosialisasikan IRL.
"Pentingnya IRL sebagai dasar untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Membangkitkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya program imunisasi sebagai investasi dalam mewujudkan bangsa yang sehat, bermutu, produktif, dan berdaya saing," pungkasnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Alexander Haryanto