tirto.id - Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Oscar Primadi mengatakan Indonesia masih harus berusaha keras untuk meningkatkan cakupan serta kualitas pelayanan imunisasi.
Supaya tidak sampai pada kejadian luar biasa pada kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, Polio dan Campak.
Ia mencatat ada beberapa hambatan dalam pelaksanaan program imunisasi antara lain terkait pasokan vaksin, manajemen vaksin dan layanan vaksin yang belum memadai sehingga perlu ditingkatkan kualitasnya.
Hal tersebut kian ditambah oleh isu negatif tentang vaksin dan daya pengetahuan masyarakat akan manfaat imunisasi yang juga masih terbatas.
"Tantangan ini harus kita sikapi dengan tepat dan sungguh-sungguh agar hambatan pada pelaksanaan program imunisasi bisa dihindari dan agar segenap rakyat Indonesia terlindungi dari PD3I," ujarnya di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).
Menurutnya fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) seperti Puskesmas, bidan desa, dan posyandu sebagai barisan terdepan kesehatan untuk mengupayakan lebih penyebaran dan peningkatan imunisasi hingga menyeluruh ke masyarakat.
Tentunya dengan dibantu oleh pemerintah pusat dan daerah setempat.
"Agar pelaksanaan tugas segenap jajaran kesehatan di garis depan dapat berjalan dengan baik dan lancar dengan dukungan sumber daya yang cukup dan sarana prasarana yang baik," tuturnya.
Lebih lanjut ia katakan pelaksanaan program imunisasi yang berkualitas dan merata, terutama pada bayi dan anak-anak menjadi prioritas untuk menghindari PD3I. Sebab PD3I tidak hanya menyebabkan penyakit melainkan bisa berakibat pada kecacatan dan kematian.
Meski demikian, ada hal yang menurutnya perlu dibanggakan. Kendati masih banyak hambatan serta tantangan, Oscar mengatakan selama empat dasawarsa terakhir Indonesia berhasil mencapai eradikasi cacar, eradikasi polio, dan eliminasi tetanus pada tahun 2016.
Hal tersebut perlu dipertahankan menurutnya, selain tetap mengupayakan Indonesia untuk bisa mengendalikan penyakit rubela pada tahun 2020 nanti.
"Kita masih harus melanjutkan upaya untuk melanjutkan upaya imunisasi yang bermutu dengan cakupan yang tinggi dan merata di seluruh tanah air," pungkasnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari