Menuju konten utama

Kemenkes Masih Investigasi Kasus Ibu Hamil Ditolak RSUD Subang

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan investigasi dilakukan untuk mencari titik terang kasus ini.

Kemenkes Masih Investigasi Kasus Ibu Hamil Ditolak RSUD Subang
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi saat menyampaikan keterangan kepada wartawan di Gedung Kemenkes RI Jakarta, Kamis (8/12/2022). (ANTARA/Andi Firdaus).

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI masih menginvestigasi kasus seorang ibu hamil yang meninggal usai ditolak RSUD Ciereng Subang, Jawa Barat. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan investigasi dilakukan untuk mencari titik terang kasus ini.

“Maksudnya apakah karena memang melahirkan, karena gejala-gejalanya itu yang sedang masih dilakukan investigasi. Akan ada prosedur yang kita sebut sebagai audit maternal perinatal, audit kematian untuk ibu,” kata Nadia saat ditemui reporter Tirto di Jakarta Selatan, Rabu (9/3/2023).

Nadia menyayangkan kejadian yang menimbulkan kematian pada ibu dan bayi ini. Ia menjelaskan prosedur penanganan keadaan darurat mewajibkan rumah sakit melakukan penanganan pertama pada pasien.

“Secara umum bahwa rumah sakit atau pun fasyankes mana pun, sesuai dengan UU No 36 pasal 32, dalam keadaan emergensi semua pasien harus dilakukan pertolongan pertama. Kemudian kalau pertolongan pertama sudah dilakukan, kalau memang fasilitas tidak memungkinkan bisa dilakukan rujukan,” sambung Nadia.

Kemenkes tengah mengklarifikasi apakah prosedur ini sudah dilakukan oleh RSUD Ciereng Subang atau tidak.

“Kami juga sebenarnya sedang cek [lantaran] cukup jauh dari Subang ke Bandung, apakah memang tidak dilakukan pengiriman ke rumah sakit sekitar,” kata dia.

Nadia menjelaskan bila rumah sakit menanyakan rujukan, seharusnya perlu menangani keadaan darurat pasien terlebih dulu. Hal ini menurutnya untuk memastikan kondisi pasien dapat ditangani dari keadaan yang mengancam jiwa.

“Apakah ini kasus karena persalinan atau lainnya, kan kemudian apakah memang sistem rujukan di Subang sendiri tidak dilakukan atau memang sudah dilakukan tapi rumah sakit tidak mempunyai fasilitas,” kata Nadia.

Kasus ini menyeruak setelah ibu hamil bernama Kurnaesih (39) yang merupakan warga Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang meninggal setelah ditolak oleh RSUD Ciereng Subang.

Juju, sang suami, mengatakan istrinya sempat diterima di ruangan IGD RSUD Subang. Namun Kurnaesih mendapat penolakan ketika akan dialihkan ke ruangan PONEK (pelayanan gawat darurat bagi ibu melahirkan dan bayi baru lahir).

Sesudah itu, Juju membawa istrinya menuju daerah Bandung untuk mencari rumah sakit lain. Akan tetapi, dalam perjalanan Kurnaesih dan bayi dalam kandungannya meninggal dunia.

Baca juga artikel terkait RSUD SUBANG atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan