Menuju konten utama
Update Gangguan Ginjal Akut

Kemenkes: Kematian Tertinggi Gangguan Ginjal Akut Stadium Ketiga

Kematian tertinggi akibat gangguan ginjal akut misterius pada anak di Indonesia berada pada stadium ketiga.

Kemenkes: Kematian Tertinggi Gangguan Ginjal Akut Stadium Ketiga
Dokter merawat pasien anak penderita gagal ginjal akut di ruang Pediatrik Intensive Care Unit (PICU) Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin, Banda Aceh, Aceh, Jumat (21/10/2022). ANTARA FOTO/Ampelsaa/hp.

tirto.id - Juru Bicara atau Jubir Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa kematian tertinggi akibat gangguan ginjal akut misterius pada anak di Indonesia berada pada stadium ketiga.

“Jadi memang kematian ini tertingginya itu karena memang di stadium tiga ya,” tutur dia via Zoom dalam konferensi pers daring bertajuk “Perkembangan Gangguan Ginjal Akut pada Anak”, yang disiarkan langsung lewat kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI pada Senin (7/11/2022).

Syahril menjelaskan, gangguan ginjal akut misterius pada anak tersebut melewati hingga tiga stadium. Antara lain stadium satu, stadium dua, dan stadium ketiga.

“Stadium tiga itu bisa kita obati apabila belum betul-betul menjadi stadium yang sangat berat ya. Kalau stadium satu dan dua semuanya insyaallah sudah bisa diselamatkan ya,” kata dia.

Syahril pun menyebut hingga kemarin, 6 November 2022, Kemenkes mencatat terdapat 324 kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di 28 provinsi di Indonesia. Dari total 324 kasus tersebut, 195 anak meninggal dunia, 27 anak lainnya masih dirawat, serta 102 anak sudah dinyatakan sembuh.

Dari total 324 kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak hingga kemarin, berdasar data Kemenkes, mayoritas kasus berada pada stadium tiga atau sebanyak 58 persen dan yang meninggal sebanyak 59 persen. Tercatat ada 26 pasien di stadium satu, 25 pasien di stadium dua, dan 190 pasien di stadium ketiga.

Berdasar jenis kelaminnya, dari 324 kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Indonesia, terdapat 126 anak perempuan (39 persen) dan 197 laki-laki (61 persen).

Sementara itu, berdasar kelompok umurnya, terdapat 50 anak di bawah satu tahun (23 masih hidup dan 27 meninggal), 1-5 tahun 190 anak (60 masih hidup dan 130 meninggal), 6-10 tahun 43 anak (17 masih hidup dan 26 meninggal), serta 11-18 tahun 40 anak (29 masih hidup dan 11 meninggal).

“Yang terbanyak adalah satu sampai lima tahun,” ucap Syahril.

Baca juga artikel terkait GANGGUAN GINJAL AKUT atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Maya Saputri