Menuju konten utama

Kemenkes: Kasus COVID-19 Menurun, Saatnya Fase Monitor Varian Baru

Kemenkes tengah melakukan monitoring atau pemantauan terhadap varian baru COVID-19 di dunia.

Kemenkes: Kasus COVID-19 Menurun, Saatnya Fase Monitor Varian Baru
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) berbincang dengan Direktur Utama RSUP Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang Bambang Eko Sunaryanto (kedua kiri), Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (ketiga kiri) dan pejabat lainnya saat meninjau fasilitas milik RSUP Mohammad Hoesin di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (5/1/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengungkapkan bahwa negeri ini sedang di fase monitoring atau pemantauan dengan waspada dan hati-hati terkait kasus COVID-19. Meski begitu, kasus COVID-19 di Tanah Air telah semakin menurun.

“Kementerian Kesehatan berterima kasih [terhadap] partisipasi rakyat bahwa kasus konfirmasi COVID-19 sudah menurun. Dan kami sekarang ada di fase monitoring dengan waspada, dengan hati-hati,” tutur Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju, yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/5/2022) sore.

Budi mengatakan bahwa Kemenkes tengah melakukan monitoring atau pemantauan terhadap varian baru COVID-19 yang ada di dunia. Menurut mereka, lonjakan kasus COVID-19 terjadi jika ada varian baru.

“Satu hal yang kami lakukan monitoring adalah varian baru yang ada di dunia. Karena kami mengamati bahwa lonjakan kasus itu terjadi kalau ada varian baru,” kata dia.

Kemudian Budi menerangkan, kasus COVID-19 naik di beberapa negara seperti Taiwan dan Amerika itu disebabkan oleh subvarian Omicron BA.2, yang juga sudah banyak di Indonesia. Di negara-negara lain seperti Inggris dan India, subvarian Omicron BA.2 sudah dominan, tetapi kasus COVID-19 tidak meningkat secara pesat.

“Jadi sama seperti di Indonesia,” ujar dia.

Selain itu, Budi mengatakan bahwa Kemenkes mengamati ada satu negara yaitu Afrika Selatan, dengan kenaikan kasus yang sedikit dan itu disebabkan oleh subvarian Omicron BA.4 dan subvarian Omicron BA.5.

“Tapi karena memang kenaikannya masih sedikit dan jumlahnya juga belum banyak, kita terus melakukan monitoring bersama dengan WHO [World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia] mengenai varian-varian baru ini,” ucap dia.

Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengumumkan penambahan kasus sebanyak 227 pada Minggu (8/5/2022). Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya yang berjumlah 218. Kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 235 pada kemarin, sehingga total kasus aktif yang ada sampai kemarin sebanyak 6.192 orang.

Secara kumulatif total angka COVID-19 sejak 2 Maret 2020 hingga kemarin sebanyak 6.048.431. Penambahan juga terjadi dalam kasus kematian sebanyak 10 orang. Jumlah ini lebih sedikit dari hari sebelumnya yaitu 14. Secara kumulatif, total kematian akibat COVID-19 sebanyak 156.381.

Baca juga artikel terkait KASUS COVID-19 atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Maya Saputri