tirto.id - Kementerian Kesehatan mencatat pencairan santunan kematian bagi tenaga kesehatan (Nakes) sudah diterealisasi untuk 32 orang yang meninggal. Jumlah itu menyerap anggaran santunan setara Rp9,6 miliar dari total Rp60 miliar yang disediakan pemerintah.
Jumlah ini menunjukkan kenaikan dari posisi terakhir yakni berjumlah 18 tenaga kesehatan pada Jumat (3/7/2020). Total ada 55 tenaga medis yang dilaporkan telah meninggal akibat virus Corona sampai Mei 2020.
“Untuk santunan kematian itu sudah 32 orang. Beberapa sudah bisa diikuti disampaikan langsung oleh Nakes,” ucap Sekretaris Badan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengawasan Obat dan Makanan (PPSDM) Kemenkes Trisa dalam diskusi virtual, Rabu (8/7/2020).
Selain itu, Trisa menyebut Kemenkes saat ini memiliki pos anggaran Rp1,9 triliun untuk insentif tenaga kesehatan. Jumlah Rp1,9 triliun diperkirakan cukup untuk mengakomodir seluruh tenaga kesehatan pusat dan daerah yang mencapai sekitar 166.029 orang.
Hingga saat ini jumlah yang terealisasi baru mencapai Rp278 miliar atau setara 15 persen. Angka itu naik dari akhir Juni yang baru mencapai Rp58,3 miliar.
Direktur Dana Transfer Khusus DJPK Kemenkeu Putut Hari Satyaka mengatakan pemerintah tengah berupaya untuk mempercepat realisasi insentif Nakes ini. Putut bilang realisasi insentif Nakes sampai 30 Juni 2020 lalu cukup lambat karena hanya mencapai Rp58,3 miliar untuk 15 ribu nakes.
Sebagai gantinya pemerintah sudah menyalurkan Rp1,3 triliun ke 542 daerah per 7 Juni 2020 lalu. Jika proses verifikasi di daerah sudah rampung maka Nakes yang bersangkutan bisa langsung mengakses dananya.
“Kami salur dulu Rp1,3 triliun ke 542 daerah sesuai besaran perkiraan jumlah nakes di daerah. Setelah kami salur uang ada di daerah, teman-teman dinkes verifikasi langsung ke daerah. Kalau verifikasi selesai bisa langsung,” ucap Putut diskusi virtual, Rabu (8/7/2020).
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan