Menuju konten utama

Tren Kasus Omicron di Yogya Naik, 107 Nakes Terpapar COVID-19

Kasus COVID-19 di Yogyakarta makin meningkat, 107 tenaga kesehatan di kota tersebut terpapar Corona.

Tren Kasus Omicron di Yogya Naik, 107 Nakes Terpapar COVID-19
Petugas kesehatan menunjukkan sampel tes Swab PCR COVID -19 untuk guru dan siswa saat pelacakan kluster sekolah di SMA N 1 Bantul, D.I Yogyakarta, Sabtu (5/2/2022). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/rwa.

tirto.id - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta mencatat setidaknya sudah ada 107 tenaga kesehatan di kota tersebut yang terpapar COVID-19 sejak terjadi peningkatan kasus akibat varian Omicron.

“Sebagian besar saat ini sudah dinyatakan sembuh. Namun, dimungkinkan jumlahnya bisa bertambah karena datanya sangat dinamis,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat (25/2/2022).

Sebagian besar tenaga kesehatan tersebut bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan pertama atau di puskesmas, tetapi ada pula tenaga kesehatan yang bekerja di Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

“Para tenaga kesehatan memang menjadi kelompok rentan terpapar karena mereka bekerja di garda paling depan. Tentunya, risiko terpapar sangat tinggi,” katanya.

Meskipun demikian, Heroe menyebut, sebagian besar tenaga kesehatan yang terpapar tidak menunjukkan gejala sakit atau hanya mengalami gejala ringan.

Banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 karena berbagai layanan kesehatan di antaranya vaksinasi penguat untuk lansia dan kegiatan pelacakan kasus. Saat ini, capaian vaksinasi penguat untuk lansia mencapai sekitar 51 persen.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah menyebutkan penularan kasus saat ini justru didominasi penularan di dalam keluarga.

“Hal ini disebabkan varian Omicron sangat mudah menular. Jadi, penularan di dalam keluarga mulai mendominasi temuan kasus akhir-akhir ini,” katanya.

Meskipun demikian, Lana menyatakan tingkat keparahan yang disebabkan varian Omicron lebih ringan dibanding varian Delta sehingga sebagian besar pasien tidak menunjukkan gejala atau bergejala ringan saja.

“Perlu diingat, varian ini tetap menimbulkan risiko keparahan bagi lansia dan anak-anak yang belum divaksinasi. Harapannya, protokol kesehatan saat di rumah juga tetap harus diperhatikan,” kata Lana.

Penambahan kasus COVID-19 di DIY mencatatkan rekor tertinggi pada Kamis (24/2/2022) dengan 2.866 pasien. Bahkan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X bakal menyiapkan sejumlah kebijakan untuk menekan laju kasus COVID-19 di wilayahnya.

Sri Sultan berencana menutup sejumlah area publik seperti tempat kesenian dan pasar untuk mencegah penularan COVID-19 varian Omicron. Selain itu, Sri Sultan juga berencana tempat isolasi terpusat di DIY.

Baca juga artikel terkait KASUS COVID-19 DI JOGJA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Maya Saputri