tirto.id - Tim Khusus Penanganan Unit Museum Nasional Indonesia (MNI) mengidentifikasi 243 koleksi dari 817 koleksi terdampak usai insiden kebakaran gedung kompleks museum pada pekan lalu, Sabtu (16/9/2023).
Pelaksana tugas Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (MCB) Kemendibudristek, Ahmad Mahendra menyebut pihaknya bekerja dan berupaya penuh menangani proses evakuasi, identifikasi dan restorasi koleksi benda serta bangunan bersejarah yang terdampak kebakaran.
"Tenaga ahli tambahan untuk tim identifikasi juga kita galakkan guna mempercepat proses tahapan identifikasi. Hingga hari ini terdapat 243 koleksi yang berhasil kami identifikasi," kata Ahmad, Rabu (27/9/2023).
Bersamaan dengan berjalannya proses percepatan evakuasi, Kemendikbudristek menjalin komunikasi insentif dengan para ahli, komunitas dan mitra di dalam dan luar negeri dalam merancang rencana pemulihan MNI, perbaikan kualitas museum dan cagar budaya secara umum.
Rangkaian diskusi rencana pemulihan dan peninjauan langsung ke MNI bersama dengan para arkeolog, antropolog, budaya, sejarah, kurator dan akademisi telah dilakukan pada tanggal 23 September lalu.
Ahmad bilang, pemulihan MNI dibagi menjadi beberapa tahap. Pertama tahap penyelamatan koleksi terdampak di dokumentasi dan diidentifikasi, kedua identifikasi kerusakan bangunan yang terklasifikasi sebagai cagar budaya.
“Para Tenaga Ahli Cagar Budaya Nasional sedang melakukan beberapa kajian dan analisa untuk memberikan rekomendasi penanganan cagar budaya kepada Kemendikbudristek,” katanya.
Selanjutnya, akan ada audit keseluruhan bangunan MNI melalui studi kelayakan bangunan, kajian keseluruhan bangunan yang terdiri dari kajian arsitektural, struktural, material, dan pengamanan gedung.
Ia menambahkan, pada Selasa (26/9/2023) pihaknya melakukan pertemuan dengan World Bank untuk mendiskusikan perancangan program dan asesmen risiko terhadap bencana khusus untuk museum dan cagar budaya.
Program ini dilakukan untuk mempersiapkan Museum dan Cagar Budaya di Indonesia dalam menanggulangi potensi dan tantangan bencana yang dihadap ke depan.
"Bersama dengan World Bank, kami akan berkolaborasi untuk menyusun program dan rencana kerja tanggap darurat terhadap bencana pada museum dan cagar budaya," terangnya.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Reja Hidayat