tirto.id - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air terus didorong untuk meningkatkan literasi digital pelaku UMKM. Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Lazada Indonesia dan Lampu.id, menggelar program UMKM Jadi Go Digital (Jago) 2024.
“UMKM Jago merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan literasi pelaku UMKM dengan memanfaatkan teknologi digital guna memperluas promosi dan juga pemasaran produk,” ujar Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri (Kemendag), Krisna Ariza, dalam acara Tren Belanja Produk Dalam Negeri dan Edukasi UMKM Nasional Melalui Program UMKM Jago 2024 di Jakarta, Senin (07/10/2024).
Krisna menyatakan, program ini dimulai pada 1 hingga 20 Agustus 2024 dan ditujukkan kepada pelaku UMKM di provinsi Jakarta dan Jawa Barat, terkhusus wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi. Krisna juga menyebut, terdapat sebanyak 1.134 pelaku UMKM yang mendaftar untuk berpartisipasi dan para pendaftar harus melalui tahap kurasi untuk dapat lolos ke tahap selanjutnya.
“Selanjutnya kami bersama tenaga konsultan Lampu.id melakukan kurasi yang sangat ketat untuk mendapatkan 250 pelaku UMKM sebagai peserta program ini,” lanjut Krisna.
Dia pun menyebut tahapan kurasi yang harus dilalui oleh para pelaku UMKM. Pertama, pelaku UMKM telah menjalankan usaha minimal dua tahun dengan omzet minimal Rp300.000.000 per tahun. Kedua, pelaku UMKM juga harus memiliki produk orisinil mereka sendiri. “Pelaku UMKM memiliki produk yang original bukan reseller atau distributor dari produser,” ujarnya.
Selanjutnya, pelaku UMKM diharapkan memiliki tenaga kerja tetap minimal satu hingga dua orang. Lalu, Pelaku UMKM juga diharuskan telah menjalankan promosi di media sosial, marketplace, serta whatsapp business.
Pelaku UMKM juga diharapkan memiliki rencana pengembangan usaha yang berkelanjutan dan berkomitmen untuk mengikuti seluruh rangkaian acara.
“Kami melaksanakan empat fase kegiatan yang terdiri dari workshop, mentoring, coaching klinik, baik secara online maupun offline dan yang dipandu oleh para konsumen profesional dan juga influencer di bidang digital marketing,” ucap Krisna.
Rincian dari empat fase kegiatan tersebut, katanya, yang pertama, adanya pemaparan materi mengenai digital branding yang dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2024. Kemudian, adanya penerapan materi mengenai Artificial intelligence (AI) bagi UMKM yang dilaksanakan pada 4 September 2024.
Kemudian, adapun kegiatan pemaparan materi mengenai financial arrangement atau pengaturan keuangan dilaksanakan pada tanggal 11 September 2024. Terakhir, katanya, dilakukannya kegiatan pemaparan product quality dan image branding pada 18 September 2024.
“Dari seluruh rangkaian kegiatan tersebut kami melakukan pre-test dan juga post-test atau penilaian kepada pelaku UMKM dan kita kurasi lagi untuk memilih 40 pelaku UMKM terbaik. Kepada 40 UMKM tersebut, kita berikan saldo iklan digital untuk mempromosikan produknya di Instagram Ads sebagai basis penilaian kami untuk tadi mendapatkan 25,” lanjutnya.
Dengan hal ini, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Moga Simatupang, menilai pentingnya program ini demi keberlanjutan usaha para pelaku UMKM di tengah zaman teknologi yang kian meningkat. Dia pun berharap program ini dapat dilaksanakan di wilayah lain.
“Karena banyak ya UMKM itu ya di era digitalisasi memang mereka menjadi merchant dari platform e-commerce tapi mereka masih ada kesulitan-kesulitan yang harus diisi oleh pemerintah,” ujarnya dalam sambutannya.
“Dan kami berharap ke depan akan menambah wilayah-wilayah lain,” ucapnya.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Anggun P Situmorang