tirto.id - Salah satu penumpang Sriwijaya Air SJ-182, Fadly Satrianto telah teridentifikasi. Sehari-hari, ia bekerja sebagai kopilot NAM Air.
Ayah Fadly, Sumarzen mengatakan jenazah putranya akan dimakamkan di Surabaya, tempat kelahirannya. Tepatnya di tempat pemakaman umum (TPU) Keputih. Di TPU tersebut juga terdapat pusara saudara-saudaranya dan nenek korban.
Saat ini keluarga sedang mengurus administrasi pemulangan jenazah. Perusahaan tempat bekerja, NAM Air disebut akan mengusur transportasi dan keperluan pemakaman. Jenazah dibawa ke Surabaya lewat Bandara Juanda.
Setelah identifikasi rampung di RS Polri, jenazah akan diambil oleh pihak keluarga hari Kamis atau Jumat.
"Saya menginginkan kalau bisa diambil pagi-pagi, diterbangkan di sini nanti yang menyiapkan segala sesuatunya perusahaannya NAM Air. Nanti ada prosesi penyerahan dengan teman-teman seprofesinya," kata Fadly, Rabu (13/1) melansir Antara.Fadly Satrianto menjadi korban saat dirinya sedang menjadi ekstra kru di pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Ia teridentifikasi setelah sidik jari telunjuk kanan identik dengan sidik jari yang terdapat dalam data e-KTP.
Jatuhnya pesawat komersial Sriwijaya Air SJ-182 menjadikan Indonesia disorot terkait keselamatan transportasi udara. Kecelakaan yang menewaskan 62 orang terjadi berselang sekitar dua tahun setelah Lion Air jatuh di Karawang pada akhir 2018.
Editor: Zakki Amali