tirto.id - Kelengkapan berkas semua pasangan bakal calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta masih belum lengkap, sehingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih menunggu kelengkapan berkas hingga batas akhir pengumpulan yakni Selasa, (4/10/2016) pada Pukul 24.00 WIB.
"Semua paslon (kelengkapan berkasnya) kurang, jenisnya bervariasi. Seluruh persyaratan harus dipenuhi, hari ini kami tunggu sampai pukul 24.00 WIB," kata Sumarno seperti dikutip kantor berita Antara di Jakarta, Selasa, (4/10/2016).
Dia membeberkan, berkas yang belum lengkap itu seperti Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), ijazah yang belum dilegalisasi dan surat keterangan pengadilan niaga yang menyatakan yang bersangkutan tidak dinyatakan pailit.
Sumarno menjelaskan, KPU tidak akan memperpanjang masa melengkapi berkas sehingga kalau ada pasangan bakal calon yang tidak melengkapi, pasti tidak memenuhi syarat.
"Nanti tanggal 24 Oktober (bakal calon didiskualifikasi) kita tentukan kalau sampai hari ini ada yang tidak melengkapi," ujarnya.
Dia menjelaskan, kelengkapan berkas itu termasuk Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) masing-masing pasangan calon.
Sumarno mengatakan, semua pasangan bakal calon ada kekurangan kelengkapan berkas namun tidak terlalu banyak, tapi syarat itu bersifat akumulatif sehingga harus dilengkapi. Ia mengemukakan pasangan bakal calon tidak wajib datang untuk melengkapi berkas namun bisa oleh tim pemenangannya.
Sementara itu, Lembaga penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menerbitkan hasil temuan terbarunya yang menyatakan pasangan bakal calon gubernur-bakal calon wakil gubernur Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sangat potensial menjadi "kuda hitam" dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Agus potensial menjadi 'kuda hitam' karena belum lama menjadi politisi sipil namun dukungan kepadanya sudah meroket," ujar peneliti LSI Adjie Alfaraby dalam pemaparan hasil survei LSI di Jakarta, Selasa.
Adjie memaparkan berdasarkan hasil survei wawancara tatap muka yang dilakukan terhadap 440 responden sepanjang 28 September-2 Oktober 2016 dengan metode multi-stage random sampling serta margin of error plus minus 4,8 persen, diketahui bahwa dari tiga pasangan kandidat calon pemimpin Jakarta, pasangan petahana masih berada di urutan tertinggi dari sisi elektabilitas.
Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat memperoleh elektabilitas 31,4 persen, di urutan kedua Anies Baswedan-Sandiaga Uno tercatat memiliki elektabilitas sebesar 21,1 persen, dan di posisi ketiga Agus Yudhoyono-Sylviana Murni memiliki elektabilitas 19,3 persen.
Adjie mengatakan fakta tersebut menunjukkan bahwa Agus Harimurti Yudhoyono selaku pesaing yang mampu mengambil hati masyarakat Jakarta. Ia menambahkan, dengan peta elektabilitas seperti itu, maka hampir dapat dipastikan pilkada DKI Jakarta akan berlangsung dua putaran.
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh