Menuju konten utama

Kelangkaan Solar, Pertamina Didesak Tak Kurangi Pasokan

Pertamina tak boleh mengurangi pasokan solar demi menekan kerugian akibat biaya produksi membengkak di tengah mahalnya harga minyak dunia.

Kelangkaan Solar, Pertamina Didesak Tak Kurangi Pasokan
Nelayan antre untuk mendapatkan minyak solar bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Senin (21/3/2022). ANTARA FOTO/Ampelsa/wsj.

tirto.id - Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi menyebut ada kecenderungan kelangkaan solar subsidi di berbagai SPBU daerah. Hal ini tercermin dari banyaknya antrian berjam-jam para sopir truk di beberapa SPBU milik PT Pertamina (Persero).

"Bahkan, tidak hanya para sopir truk dan kendaraan umum, sejumlah nelayan tidak bisa melaut untuk mencari ikan karena kesulitan mendapatkan solar untuk menjalankan perahu mereka," kata Fahmy kepada reporter Tirto, Sabtu (26/3/2022).

Fahmi melihat kecenderungan terjadinya kelangkaan solar bersubsidi ini, bersamaan dengan meroketnya harga minyak dunia. Faktor kebetulan ini semakin menguatkan indikasi, bahwa ada strategi Pertamina mengurangi pasokan untuk menekan kerugian akibat biaya produksi semakin membengkak di tengah mahalnya harga minyak dunia.

"Indikasi ini makin menguat dengan pernyataan Pertamina yang menghimbau masyarakat untuk lebih hemat menggunakan solar subsidi karena harga minyak dunia saat ini sangat mahal," ujarnya.

Jika demikian, maka strategi dilakukan Pertamina sesungguhnya amat sangat blunder. Sebab pengguna solar subsidi selain nelayan, juga truk pengangkut barang untuk distribusi kebutuhan bahan-pokok.

"Terhambatnya distribusi tersebut berpotensi makin menyulut kenaikkan harga-harga kebutuhan pokok, yang sebelumnya sudah mengalami kenaikkan signifikan," jelasnya.

Atas dasar itu, untuk mencegah kenaikkan harga-harga kebutuhan pokok akibat tersumbatnya distribusi, pemerintah melalui BPH Migas harus mengawasi Pertamina dalam penyaluran solar subsidi agar kelangkaan dapat segera dihentikan dalam waktu dekat.

Pertamina Klaim Solar Subsidi Aman

Dalam pernyataan resminya, PT Pertamina sendiri memastikan stok dan penyaluran bahan bakar solar subsidi berjalan dengan maksimal.

Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan stok solar subsidi secara nasional berada di level 20 hari. Setiap hari stok ini sekaligus dilakukan proses penyaluran ke SPBU dan terus dimonitor.

"Namun perlu diketahui secara nasional per Februari penyaluran Solar subsidi telah melebihi kuota sekitar 10 persen,” jelas Irto dalam pernyataannya dibuat pada Senin 21 Maret 2022 lalu.

Pertamina Patra Niaga akan terus memonitor seluruh proses distribusi mulai dari Terminal BBM hingga konsumen untuk memastikan SPBU selalu tersedia bahan bakar bagi masyarakat. Khusus solar subsidi, pihaknya akan fokus pelayanan di jalur logistik serta jalur-jalur yang memang penggunannya adalah yang berhak menikmatinya.

“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu panic buying. Pembelian bahan bakar kami imbau untuk tetap sesuai dengan kebutuhan dan untuk tetap hemat dalam penggunaannya mengingat saat ini harga minyak sangatlah mahal,” lanjutnya.

Baca juga artikel terkait KELANGKAAN SOLAR atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Bayu Septianto