Menuju konten utama

KEK Galang Batang Ditargetkan Topang Industri Pengolahan

Pemerintah menargetkan Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang mendukung industri pengolahan bahan tambang dan hasil perkebunan.

KEK Galang Batang Ditargetkan Topang Industri Pengolahan
(Ilustrasi) Sebuah kapal tanker pengangkut minyak kelapa sawit bersiap sandar di Dermaga B Pelabuhan Pelindo I Dumai di kota Dumai, Dumai, Riau, Selasa (4/9/2018). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid.

tirto.id - Pemerintah sudah meresmikan pengoperasian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Pulau Bintan, Riau, pada 8 Desember 2018.

Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Olvy Andrianita mengaku optimistis pengoperasian KEK Galang Batang akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan penguatan ekspor dari Pulau Bintan.

Dengan wilayah KEK Galang Batang yang seluas 2.300 hektare, dan total nilai investasi mencapai sekitar Rp36 triliun, Olvy berharap pertumbuhan ekonomi di kawasan itu lekas terkerek. Apalagi, ekonomi di Pulau Bintan saat ini difokuskan pada pengembangan industri dan penyerapan tenaga kerja lokal.

"Keberadaan KEK Galang Batang diharapkan dapat mendukung industri pengolah bahan mentah hasil perkebunan dan pertambangan seperti halnya KEK Sei Mangkei," kata Olvy dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Senin (17/12/2018).

Peresmian KEK Galang Batang ini merupakan langkah awal pengembangan pembangunan kawasan yang sampai saat ini sudah tercatat memiliki 5 Kawasan Ekonomi Khusus tersebut.

Kabupaten Bintan yang tercatat memiliki pendapatan asli daerah (PAD) mayoritas dari sektor pariwisata serta industri, menjadi daya tarik bagi KEK Galang Batang.

Pada 2018, jumlah penanaman modal asing di Galang Batang tercatat sebanyak 287 dan 77 investasi dari penanaman modal dalam negeri.

Baca juga artikel terkait KAWASAN EKONOMI KHUSUS atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom