tirto.id - Kedutaan besar (kedubes) AS yang baru di Yerusalem akan dibuka pada Mei 2018, bertepatan dengan peringatan kemerdekaan 70 tahun Israel. Pada awalnya, kedubes akan beroperasi dari tempat konsuler AS saat ini di Arnona, Yerusalem selatan.
Para pejabat Trump mengatakan Kongres diberitahu terkait pemindahan kedubes ke Yerusalem ini pada Jumat (23/2/2018). Sekretaris Negara Rex Tillerson telah menandatangani rencana keamanan untuk kedutaan baru tersebut pada Kamis (22/2/2018).
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri yang mengkonfirmasi waktu soal perpindahan mengatakan kepada The Times of Israel: "Kami berencana untuk membuka kedutaan besar AS yang baru ke Israel di Yerusalem pada Mei. Pembukaan kedutaan akan bertepatan dengan ulang tahun ke-70 Israel. "
Pejabat tersebut mengatakan, "Kedutaan besar pada awalnya akan berlokasi di Arnona [selatan Yerusalem], di sebuah kompleks yang saat ini menampung operasi konsuler Konsulat Jendral Yerusalem. Paling tidak awalnya, kedutaan akan terdiri dari duta besar dan tim kecil."
Upacara pemotongan pita direncanakan pada pertengahan Mei. Israel memproklamirkan kemerdekaan pada 14 Mei 1948. Menurut berita Channel 10 dan Hadashot, upacara tersebut dapat diselenggarakan pada 14 Mei untuk menghormati tanggal tersebut.
Perlu diketahui, Israel merayakan ulang tahun kemerdekaannya sesuai kalender Ibrani. Sementara Hari Kemerdekaan atau Yom Ha'Atzmaut jatuh pada 19 April tahun ini.
Pemindahan kedubes AS pada Mei nanti menandai akselerasi yang signifikan. Wakil Presiden Mike Pence sebelumnya mengatakan bahwa kedutaan tersebut akan dibuka pada akhir tahun 2019. Sementara Tillerson telah mengatakan bahwa hal itu akan memakan waktu bertahun-tahun.
Tanggal pemindahan tersebut dilihat sebagai langkah simbolis, karena relokasi logistik permanen diperkirakan akan memakan waktu lebih lama. Pada tahap awal ini, sebagian besar staf kedutaan masih akan beroperasi dari Tel Aviv.
Mengutip ajudannya, Perdana Menteri Benjamin Netanyhau mengatakan bahwa dia tidak mendesak proses percepatan ini. Meski begitu, langkah AS yang tergolong cepat ini dianggap sebagai waktu yang tepat di tengah tuduhan korupsi yang menimpa Netanyahu.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari