Menuju konten utama

Kecelakaan Kereta Api di India: 261 Penumpang Tewas

Sekitar 261 orang tewas dan 1.000 lainnya cedera dalam kecelakaan yang melibatkan tiga kereta api di negara bagian Odisha, India Timur.

Kecelakaan Kereta Api di India: 261 Penumpang Tewas
Para pekerja penyelamat mencari korban selamat di lokasi kecelakaan kereta di Pukhrayan, selatan kota Kanpur, India, Minggu (20/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Jitendra Prakash/cfo/16

tirto.id - Sekitar 261 orang tewas dan 1.000 lainnya cedera dalam kecelakaan yang melibatkan tiga kereta api di negara bagian Odisha, India Timur. Dikutip dariBBC, satu kereta penumpang menabrak kereta barang yang diparkir di dekatnya.

Operasi pemulihan sedang dilakukan. Setelah ratusan pekerja darurat mencari reruntuhan. Sementara itu, penyebab kecelakaan kereta masih belum diketahui.

Sementara itu, sejumlah pejabat menjelaskan peristiwa bermula saat beberapa gerbong kereta Shalimar-Chennai Coromandel Express keluar dari rel di Distrik Balasore, sekitar pukul 19:00 waktu setempat. Kereta tersebut menabrak kereta kargo yang sedang berhenti dan beberapa gerbongnya terlempar ke jalur berlawanan.

Kereta lain, Howrah Superfast Express yang menempuh perjalanan dari Yesvantpur ke Howrah, kemudian menabrak gerbong yang terbalik.

"Kekuatan yang menyebabkan kereta bertabrakan telah mengakibatkan beberapa gerbong hancur dan hancur," kata Kepala Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF), Atul Karwal, kepada kantor berita ANI.

Kemudian, Pemimpin Negara Bagian Odisha, Pradeep Jena mengatakan lebih dari 200 ambulans dikirim ke tempat kejadian di Distrik Balasore. Dia menuturkan terdapat tambahan lebih dari 100 dokter dikerahkan untuk memberikan bantuan.

Lalu, Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengucapkan duka cita kepada para keluarga korban kecelakaan kereta. Dia menjelaskan saat ini operasi penyelamatan sedang berlangsung. Narendra juga menuturkan investigasi sedang dilakukan.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN KERETA API atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin