Menuju konten utama

Kebutuhan Oksigen Medis di Tulungagung Naik 300 Persen

Dinas Kesehatan Tulungagung memastikan pasokan oksigen medis untuk wilayahnya masih aman.

Kebutuhan Oksigen Medis di Tulungagung Naik 300 Persen
Pekerja menyusun tabung oksigen saat pemantauan oleh Ditreskrimsus Polda Jambi di Jambi, Senin (5/7/2021). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/pras.

tirto.id - Kebutuhan oksigen untuk kepentingan medis di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, naik 300 persen akibat lonjakan kasus COVID-19 selama dua pekan terakhir.

"Kenaikan hari ini bahkan sampai 300 persen. Kebutuhan tinggi, tapi sejauh ini masih bisa terpenuhi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Kasil Rokhmat, Rabu (7/7/2021).

Saat ini, Pemkab Tulungagung maupun masing-masing fasilitas kesehatan proaktif berkoordinasi dengan produsen untuk memastikan stok atau pasokan oksigen masih aman hingga sepekan atau dua pekan ke depan. "Alhamdulillah, konfirmasi dari pihak pabrik, stok aman," katanya.

Ia berharap, kasus COVID-19 di Tulungagung maupun sekitarnya tidak terus mengalami lonjakan, sehingga keseimbangan sediaan oksigen tidak terganggu.

"Kami tidak tahu bagaimana sepekan ke depan. Tapi proyeksi kami ke depan kemampuan produksi masih aman," katanya.

Menurut Kasil, biasanya saat oksigen habis lalu minta pasokan langsung dikirim, sekarang harus menunggu beberapa jam untuk mendapat oksigen medis.

Dia mencontohkan, saat normal jumlah oksigen 100 tabung digunakan 50 tabung dan sisanya dipakai cadangan. Saat ini seluruh tabung digunakan bersamaan, sehingga tak ada cadangan.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, Supriyanto mengatakan permintaan oksigen di rumah sakit yang dipimpinnya sepekan terakhir meningkat drastis.

"Kalau biasanya 1-2 juta liter per hari, kini di kisaran 5-6 juta liter per hari," ujar Supriyanto.

Kenaikan kebutuhan oksigen ini sudah diantisipasi oleh manajemen RSUD dr. Iskak dengan menyediakan dua tabung penampung oksigen cair yang mampu menampung 16 juta liter dan 9 juta liter.

Jumlah itu masih bisa dicukupi dengan 260 tabung oksigen berkapasitas 6 ribu liter dan tabung oksigen kecil berkapasitas 1,5 juta liter oksigen cair.

"Mulai awal kami mempunyai perjanjian dengan supplier, setiap (isi) tabung kurang dari 25 persen mereka wajib mengisi, jika tidak mereka kena klaim," kata dia.

Meski kebutuhannya melonjak, Supriyanto mematikan belum ada masalah dengan ketersediaan oksigen di RSUD dr. Iskak.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung, dalam beberapa waktu terakhir kenaikan kasus COVID-19 mencapai puluhan kasus per hari.

Hingga Rabu (7/7/2021), total ada 3.621 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah itu, 3.312 pasien telah sembuh dan 71 orang meninggal dunia. Sementara kasus aktif atau pasien yang masih dalam perawatan mencapai 338 orang.

Baca juga artikel terkait COVID-19 DI TULUNGAGUNG

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan