tirto.id - Persediaan oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah Sulawesi Barat (RSUD Sulbar) untuk pelayanan kepada pasien COVID-19 menipis.
Direktur RSUD Regional Sulbar, Indahwati Nursyamsi di Mamuju mengatakan persediaan oksigen di rumah sakit hanya tersedia 10 tabung per Kamis (29/7/2021) malam.
Indahwati mengatakan tabung yang tersedia itu akan diperuntukkan bagi pasien yang mengalami sesak napas saat dirawat di RSUD Sulbar
Menurut dia, banyaknya pasien rujukan dari Kabupaten Mamuju membuat kebutuhan oksigen di RSUD Sulbar meningkat. Pengelola rumah sakit masih berupaya memenuhi kebutuhan oksigen untuk pasien COVID-19
"Kami harap bantuan oksigen dari pemerintah di Mamuju karena pasien yang dilayani di rumah sakit Sulbar adalah pasien dari Mamuju," kata Indahwati di Mamuju, dikutip dari Antara, Jumat (30/7/2021).
Menanggapi itu, ketua Komisi II DPRD Sulbar, Sukri Umar mengatakan anggaran tak terduga untuk penanganan COVID-19 di Sulbar mencapai Rp14 miliar. Ia mengatakan anggaran tersebut dialokasikan melalui APBD Sulbar dan dikelola pihak Rumah Sakit Sulbar.
"Seharusnya anggaran yang cukup besar itu dimaksimalkan untuk pemenuhan oksigen di Rumah Sakit Sulbar, jadi jangan mengeluhkan rumah sakit kekurangan oksigen, karena anggarannya sudah tersedia," kata dia.
Bersadarkan data Satgas COVID-19, Kamis (29/7/2021), kasus konfirmasi positif di Sulawesi Barat mencapai 8.079 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 6.530 pasien sembuh dan 161 orang meninggal dunia.
Sementara kasus aktif atau pasien COVID-19 yang dirawat sebanyak 75 pasien dan yang menjalani isolasi mandiri 1.313 orang.
Editor: Gilang Ramadhan
