Menuju konten utama

Keberadaan Tol Trans Jawa Kurangi Jumlah Penumpang Pesawat

"Diresmikan tol Trans Jawa, perubahan peta penerbangan, Jakarta-Semarang-Jogja-Solo-Surabaya mendapat persaingan luar biasa," kata Alvin.

Keberadaan Tol Trans Jawa Kurangi Jumlah Penumpang Pesawat
Sejumlah kendaraan bermotor melaju saat hari pertama pengoperasian Tol Salatiga-Kartasura di Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (21/12/2018). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

tirto.id - Presiden Jokowi telah meresmikan tujuh ruas Trans Jawa. Peresmian tersebut sekaligus membuat masyarakat bisa menempuh penjalanan darat Jakarta-Surabaya via jalan tol. Hal ini ternyata memberi dampak bagi industri penerbangan nasional. Sebab, jumlah penumpang dilaporkan berkurang cukup signifikan.

"Diresmikan tol Trans Jawa, perubahan peta penerbangan, Jakarta-Semarang-Jogja-Solo-Surabaya mendapat persaingan luar biasa," kata Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Alvin Lie di diskusi bersama INACA di Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).

Ia mengatakan, saat ini masyarakat lebih memilih perjalanan darat menggunakan mobil lewat jalan tol ketimbang menggunakan pesawat. Apa lagi, waktu tempuh barat-timur Pulau Jawa jadi semakin singkat dengan adanya jalan tol tersebut.

"Cikampek sampai Surabaya praktis di bawah 6 jam. Cirebon ke Semarang dua jam. Yang tadi harga (tiket pesawat) Jakarta-Surabaya Rp 1 juta/penumpang itu sekarang sepi," kata dia.

Masih di tempat yang sama, Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, harusnya pemerintah bisa melakukan kajian lebih baik atas dampak pembangunan yang dilakukan.

Menurut Tulus, jangan sampai infrastruktur yang dibangun malah jadi penghambat tumbuhnya industri yang sudah ada.

"Pembangunan Tol Jakata itu jangan sampai kebijakan transportasi itu saling membunuh," tegas dia.

Baca juga artikel terkait JALAN TOL TRANS JAWA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Alexander Haryanto