Menuju konten utama

Pemerintah Klaim Layanan Bus via Trans Jawa Akan Lebih Baik

Hal tersebut dilakukan untuk menarik minat masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke umum.

Pemerintah Klaim Layanan Bus via Trans Jawa Akan Lebih Baik
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (tengah) dan Seskab Pramono Anung (kanan) meninjau ruas jalan Trans Jawa di Interchange Bandar kilometer 671, Jombang, Jawa Timur, Kamis (20/12/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.

tirto.id - Rencana pemerintah untuk membuka layanan bus via Tol Trans Jawa diklaim akan meningkatkan kualitas layanan angkutan darat tersebut. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi menyatakan hal itu akan direalisasikan dengan angkutan bus premium.

Hal tersebut dilakukan untuk menarik minat masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke umum. Budi pun menjamin bahwa angkutan yang akan disediakan nanti memiliki waktu tempuh yang lebih baik dibanding bus yang menggunakan jalur reguler seperti jalan nasional.

“Itu (yang kami sediakan) angkutan umum yang premium cukup bagus representatif. Saya pikir waktunya akan lebih cepat dan harganya pun akan berbeda dari harga mobil bus reguler biasa,” ucap Budi di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian pada Senin (7/1).

Kendati memiliki sejumlah aspek yang lebih unggul, Budi juga tidak menutup kemungkinan bila harga yang ditawarkan dapat berbeda dengan bus reguler. Dalam artian, bus yang menggunakan tol Trans Jawa akan memiliki tarif yang lebih mahal bila dibandingkan dengan bus yang melewati jalan nasional.

Meskipun harga nantinya akan lebih mahal, namun Budi mengklaim tidak terlampau khawatir lantaran efisiensi waktu dan kenyamanan dapat membuat masyarakat berpikir untuk mencoba layanan baru ini. Ia juga menyebutkan pemerintah akan menyediakan subsidi untuk tarif bus.

“Bisa juga awal-awal kami subsidi tarifnya. Artinya masyarakat tidak perlu membayar penuh,” ucap Budi.

Budi memperkirakan untuk merealisasikan layanan ini di titik Jakarta dan Surabaya masing-masing akan disedakan 10 bus. Selanjutnya, baik armada Jakarta maupun Surabaya akan bertemu di titik tengah kedua wilayah tersebut.

Budi mengatakan hal ini ditujukan agar layanan tersebut dapat memenuhi standar regulasi yang mengharuskan supir beristirahat setelah 5 jam mengemudi dengan asumsi Jakarta-Surabaya membutuhkan waktu 10 jam. Budi menambahkan, rencananya ia akan meminta rest area dapat digunakan untuk tempat peristirahatan sementara bagi driver dan penumpang.

Baca juga artikel terkait JALAN TOL TRANS JAWA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nur Hidayah Perwitasari