tirto.id - Menteri BUMN Erick Thohir menyindir adanya kebiasaan importasi gula dan alat kesehatan yang terjadi secara terus menerus. Menurutnya, kedua produk itu sebenarnya bisa diproduksi dalam negeri alih-alih mengandalkan importasi.
Ia mencontohkan Indonesia memiliki sumber daya alam yang cukup dan pasar yang kuat sehingga memiliki potensi yang cukup.
“Kalau gula harus impor terus salah lah, ini yang harus kita lakukan, apakah alat kesehatan harus impor terus salah lah, nah ini yang harus kita lakukan saya rasa di era COVID-19 dan geopolitik seperti ini harus membangun supply chain,” ucap Erick dalam diskusi virtual di akun Youtube tempo.co, Jumat (29/5/2020).
Pernyataan itu diucapkan Erick ketika menyinggung pentingnya membangun kemampuan Indonesia agar bisa memiliki kekuatan dalam rantai pasok global atau global supply chain. Ia bilang pandemi Corona sudah memberikan pelajaran terkait pentingnya membangun kapasitas itu.
Ia mencontohkan selama ini negara dunia bergerak dengan skema yang mereka sebut pasar bebas. Namun di tengah pandemi semua negara berubah dan malah bertindak dengan prinsip proteksionisme atau melindungi kepentingan dalam negerinya.
Kendati demikian, Erick bilang ia tak bermaksud mengatakan Indonesia bakal menjadi anti-impor. Menurutnya, tidak bisa dipungkiri masih ada sejumlah komoditas yang belum benar-benar bisa diproduksi di Indonesia seperti garam industri.
“Kita harus bangun supply chain yang sehat tanpa anti-impor, karena ada beberapa bahan baku yang harus impor, seperti garam industri,” ucap Erick.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz