Menuju konten utama

Kasus Makam Gorontalo, Parpol Diminta Beri Edukasi Politik ke Warga

Dosen Komunikasi Politik UPH Emrus Sihombing meminta parpol untuk memberikan pendidikan politik ke masyarakat agar kasus pemindahan makam di Gorontalo karena perbedaan politik dalam Pilpres 2019 tidak terjadi lagi.

Kasus Makam Gorontalo, Parpol Diminta Beri Edukasi Politik ke Warga
Ilustrasi makam. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Dosen Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing meminta parpol untuk memberikan pendidikan politik ke masyarakat. Hal tersebut agar kasus seperti pemindahan dua kuburan di Gorontalo akibat perbedaan pilihan Calon Legislatif (Caleg) tidak terjadi lagi.

"Masih dibutuhkan kecerdasan politik di tengah masyarakat, dan itu tanggung jawab Parpol," ujarnya saat dihubungi Tirto, Selasa (15/1/2019).

Emrus merasa miris melihat ada jenazah yang sudah dimakamkan selama puluhan tahun, namun harus dipindahkan karena menjadi korban perbedaan pandangan politik. Menurutnya, baik Parpol maupun politisi harus menginstropeksi diri terkait kejadian tersebut.

Emrus berharap, ke depan parpol harus bisa berbenah dan memberikan pendidikan politik yang baik dan demokratis terhadap masyarakat. Artinya bagaimana memberikan pemahaman agar perbedaan pilihan tidak akan menimbulkan gesekan sosial di tengah masyarakat.

"Kita harap jangan ada lagi kegaduhan, gesekan sosial. Tawarkanlah program dan hindari diksi yang bisa memprovokasi," ucap dia.

Kemudian, Emrus juga menyarankan kepada masyarakat untuk lebih kritis dalam melihat persaingan politik yang dilakukan oleh para aktor. Baik pada caleg maupun capres-cawapres.

"Ketika ada perdebatan aktor politik saling merendahkan satu sama lain, saya kira kita tidak boleh terbius oleh perdebatan mereka," pungkasnya.

Sebelumnya, diberitakan dua kuburan di Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo dipindahkan keluarga. Pemilik tanah kuburan yang masih ada ikatan keluarga dengan almarhum, meminta keluarga memindahkan kuburan karena beda pilihan politik.

Kuburan yang dipindahkan adalah milik almarhum Masri Dunggio yang sudah dikuburkan 26 tahun lalu dan almarhumah Sitti Aisya Hamzah yang baru setahun dikuburkan di halaman belakang milik warga bernama Awono. Pemindahan kuburan itu dilakukan,Sabtu (12/1/2019) lalu.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Dhita Koesno