tirto.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan sambutan dalam peringatan HUT Bhayangkara ke-73 di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Ia mengatakan jargon Profesional, Modern dan Terpercaya (Promoter) jadi landasan perbaikan instansi.
"Berbagai perbaikan yang dilaksanakan oleh Polri selama tiga tahun terakhir melalui program Promoter, menitikberatkan pada tiga kebijakan utama," ujar dia di lokasi, Rabu (10/7/2019).
Tiga kebijakan utama yaitu peningkatan kinerja, perbaikan kultur dan manajemen media. Tito menanggapi masing-masing poin kebijakan.
Pertama, peningkatan kinerja diwujudkan melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, profesionalisme dalam penegakan hukum dan pemeliharaan stabilitas kamtibmas secara optimal.
Kedua, perbaikan kultur direalisasikan dengan menekan budaya koruptif, menghilangkan arogansi kekuasaan dan menekan kekerasan eksesif.
Ketiga, manajemen media dilaksanakan pada media konvensional dan media sosial dengan menyampaikan berbagai upaya Polri dalam pemeliharaan kamtibmas dan meminimalisasikan berita negatif, termasuk hoaks dan ujaran kebencian.
"Tiga tahun implementasi program Promoter telah menunjukkan hasil yang baik. Kepercayaan publik terhadap institusi Polri terus meningkat. Polri pada tahun 2016 termasuk dalam tiga institusi dengan kepercayaan publik rendah," ucap Tito.
Saat ini, ia melanjutkan, berdasarkan hasil survei yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga kredibel, Korps Bhayangkara berada pada tiga besar lembaga yang dipercaya publik. Tito juga berterima kasih atas apresiasi Presiden terhadap berbagai capaian Polri, khususnya dalam menghadapi berbagai agenda nasional sepanjang tahun 2018 dan 2019.
Seperti pengamanan Asian Games di Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat dan Banten, Asian Para Games di Jakarta, IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Bali, Pilkada Serentak 2018 di 171 wilayah, tahapan Pemilu 2019, Ramadan dan Idul Fitri 2019, hingga operasi penanganan bencana di berbagai daerah.
Tito juga berterima kasih atas apresiasi dan penghargaan oleh Presiden terhadap pengelolaan organisasi Polri, khususnya terkait Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan yang diraih Polri selama enam tahun berturut-turut, mulai dari tahun 2013-2018.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu juta menyorot ihwal peningkatan Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Polri dari 72,11 di tahun 2017 menjadi 74,08 di tahun 2018, peningkatan Indeks Reformasi Birokrasi Polri, dari 73,65 di tahun 2017 menjadi 75,18 di tahun 2018, serta terwujudnya 69 Zona Integritas di lingkungan Polri.
"Kami menyadari sepenuhnya berbagai capaian tersebut tidak akan dapat diraih Polri tanpa bimbingan dan arahan Presiden dan Wakil Presiden, dukungan pimpinan Lembaga Tinggi Negara, kerja sama pimpinan Kementerian/Lembaga, seluruh anggota DPR, DPD, MPR, mitra kerja, senior dan sesepuh Polri dan TNI, serta seluruh masyarakat Indonesia," ucap Tito.
Berbagai capaian yang diraih oleh Polri, lanjut dia, akan mendorong jajarannya untuk terus memperbaiki guna mendapatkan kepercayaan publik di era demokrasi ini. Selanjutnya, Tito menyatakan pihaknya siap menindaklanjuti lima instruksi Presiden dan memedomani dalam pelaksanaan tugas.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Irwan Syambudi