Menuju konten utama

Kapitra Buat Alumni 212 Tandingan, TKN: Itu Bukan Kebijakan Kami

policy dari TKN. Memang berapa rapat TKN, saya tidak hadir tapi saya selalu membaca risalah TKN. Apa yang dilakukan Pak Kapitra itu bukan strategi tim Jokowi-Maruf," tegas Toni."> "Itu bukan policy dari TKN. Memang berapa rapat TKN, saya tidak hadir tapi saya selalu membaca risalah TKN. Apa yang dilakukan Pak Kapitra itu bukan strategi tim Jokowi-Maruf," tegas Toni.

Kapitra Buat Alumni 212 Tandingan, TKN: Itu Bukan Kebijakan Kami
Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menjawab pertanyaan wartawan usai mendatangi Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jakarta, Rabu (16/5/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Kader PDI Perjuangan Kapitra Ampera berencana membuat acara Reuni Alumni 212 tandingan dan sudah membuat pemberitahuan ke Polda Metro Jaya. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menilai upaya itu bukan kebijakan yang disepakati oleh TKN.

Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Raja Juli Antoni menyatakan bahwa kebijakan untuk menandingi acara Reuni Akbar Alumni 212 tidak pernah dibahas. Jika tidak pernah dibahas, maka realisasinya pun tidak mungkin ada.

"Itu bukan policy dari TKN. Memang berapa rapat TKN, saya tidak hadir tapi saya selalu membaca risalah TKN. Apa yang dilakukan Pak Kapitra itu bukan strategi tim Jokowi-Maruf," tegas Toni pada Tirto, Kamis (29/11/2018).

Menurut Toni, tim Jokowi-Maruf menganggap aksi itu adalah hak setiap orang. Oleh sebab itu, membuat aksi tandingan bertentangan dengan sikap kubu Jokowi-Ma'ruf.

"Saya kira tidak ada upaya serius dari kubu Pak Jokowi-Ma'ruf untuk menghalangi atau berpartisipasi dalam aksi 212 dengan membuat aksi serupa," tegasnya.

Namun, Toni dan TKN tentu tak bisa melarang Kapitra. Dia beranggapan bisa saja ada dukungan PDIP pada tindakan Kapitra.

"Mungkin itu strategi pribadi beliau atau partainya," ucap Toni.

Anggota Forum Silaturahmi Aktivis 212, Kapitra Ampera mengatakan ada kejanggalan Reuni Akbar Mujahid 212. Menurut dia, banyak hal yang keluar dari konteks keislaman. Ia menjelaskan dalihnya soal keberatan pihaknya terhadap aksi tersebut.

“Bagi kami bahwa Reuni 212 itu tidak lebih daripada merayakan kejahatan orang lain yang sedang menjalani hukuman atas perbuatannya,” kata dia di Polda Metro Jaya, Rabu (28/11/2018).

Maka, dengan adanya kegiatan reuni itu, Kapitra dan jajarannya hendak membuat aksi tandingan yang akan diselenggarakan di Monas sejak Sabtu (1/12) pukul 19.00 hingga Minggu (2/12), pukul 15.00 WIB.

“Kami sudah mengajukan surat kepada melalui Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya akan mengadakan aksi yang sama. Aksi kontemplasi 212 dan pencerahan anak bangsa, diselenggarakan di tempat yang sama pada waktu yang sama,” kata dia. Massa diperkirakan berjumlah dua hingga empat juta orang.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri