tirto.id - Tahukah Anda, keputihan bisa jadi tanda awal kehamilan dan akan terus terjadi selama masa kehamilan berlangsung? Berikut penjelasannya.
Keputihan adalah keluarnya cairan lendir dari vagina dan merupakan sesuatu yang normal bagi setiap wanita. Lendir ini punya peran penting bagi kesehatan reproduksi, mulai dari mencegah infeksi hingga memudahkan sperma bertahan hidup untuk melakukan pembuahan.
Saat seorang wanita akan mengalami menstruasi, umumnya terjadi keputihan dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti penigkatan aliran darah, perubahan kadar hormon estrogen, dan sebagai tanda bahwa serviks siap untuk menstruasi.
Keputihan Saat Hamil
Keputihan tidak hanya terjadi menjelang menstruasi, tapi juga terjadi saat hamil. Dilansir laman Healthline, keputihan bisa jadi tanda awal kehamilan dan akan terus terjadi selama masa kehamilan berlangsung.
Keputihan saat hamil disebut dengan leukorea dan disebabkan karena perubahan serviks selama masa kehamilan.
Saat hamil, serviks dan dinding vagina akan melunak sehingga memicu produksi cairan berlebih yang membantu mencegah infeksi. Sementara di akhir kehamilan, keputihan akan meningkat karena disebabkan kepala bayi yang menekan leher rahim.
Ciri-ciri keputihan yang normal selama masa kehamilan adalah sebagai berikut:
- Tekstur: cair atau encer
- Warna: bening atau berwarna putih susu
- Bau: tidak berbau atau memiliki bau yang ringan (tidak menyengat)
Kapan Keputihan Tanda Kehamilan Mulai Muncul?
Keputihan tanda kehamilan dapat terjadi 1-2 minggu setelah terjadi pembuahan, tapi hal ini biasanya tidak terlalu mencolok sehingga tidak disadari. Peningkatan cairan keputihan baru benar-benar terlihat di minggu kedelapan atau setelah tanda kehamilan lainnya–seperti terlambat menstruasi–sudah terjadi.
Keputihan di trimester pertama adalah bentuk mekanisme tubuh untuk mencegah infeksi dengan cara melenyapkan sel-sel mati dan bakteri dari rahim dan vagina.
Keputihan juga membantu membentuk semacam sumbat lendir yang menghalangi serviks. Hal ini berguna untuk mencegah infeksi masuk ke rahim dan membahayakan janin di dalamnya.
Jumlah keputihan nantinya akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Selama warna dan baunya masih normal, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Di trimester ketiga, tepatnya di minggu akhir kehamilan, keputihan akan lebih mengental dan mengandung sedikit darah. Tidak perlu cemas bila mengalaminya karena hal ini adalah tanda awal persalinan.
Tanda Keputihan Tidak Normal Saat Hamil
Keputihan yang tidak normal bisa jadi tanda adanya masalah infeksi. Dikutip dari situs Verywellfamily, berikut tanda-tanda keputihan yang tidak normal selama masa kehamilan:
- Tekstur: berbusa, sangat kental atau teksturnya lebih padat seperti keju
- Warna: kuning, hijau, atau abu-abu. Bisa juga merah bila disertai pendarahan.
- Bau: berbau menyengat atau busuk.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Yulaika Ramadhani